FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dirresnarkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan, menceritakan suka duka anggotanya saat melakukan pemberantasan tindak pidana narkoba.
Dikatakan Dodi, beberapa proses pengungkapan kasus peredaran narkoba yang dilakukan Ditresnarkoba Polda Sulsel, anggotanya mendapat perlawanan dari para pelaku yang hendak ditangkap.
Parahnya lagi, kata Dodi. Para pelaku ikut memanfaatkan masyarakat sekitar dengan cara memprovokasi untuk ikut melawan petugas yang hendak melakukan penangkapan.
"Dalam pengungkapan tindak pidana narkoba, Polda Sulsel bersama jajaran menghadapi dinamika cukup berat. Dimana di beberapa wilayah personil mendapat perlawanan dari masyarakat yang diprovokasi oleh pelaku," ujar Dodi saat pelaksanaan pemusnahan barang bukti narkotika di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6/2023).
Lebih lanjut kata Dodi, lokasi kejadian penyerangan pertama terjadi di Kabupaten Bulukumba.
Saat seorang pelaku peredaran narkoba akan ditangkap, pihaknya mendapat perlawanan sehingga salah satu anggotanya terkena sabetan parang dan harus dilarikan ke rumah sakit.
"Keluarga pelaku berteriak dan melakukan perlawanan kepada anggota sehingga pelaku melarikan diri. Dan anggota terkena sabetan parang oleh keluarga pelaku. Sekarang sudah pulih dan sudah beraktivitas kembali," ungkapnya.
Begitu juga dengan kejadian di Kabupaten Wajo, seorang anggota polisi dari jajaran Ditresnarkoba Polda Sulsel terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi dan perawatan usai ditikam pengedar narkoba.