FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku terpaksa menggunakan orang asing atau bule untuk mengawasi kualitas proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
”Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Jadi jangan nanti Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus,” kata Luhut seperti dilansir dari Antara dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, Jumat (9/6).
Luhut yang juga Ketua Satgas Percepatan Investasi di IKN itu menjelaskan, telah mengidentifikasi rencana pengembangan, skema insentif, model bisnis, hingga status tanah di IKN, untuk ditawarkan kepada para investor. Pihaknya terus melakukan komunikasi dengan negara-negara yang telah menyampaikan minat untuk ikut membangun IKN seperti Tiongkok hingga beberapa negara Timur Tengah.
Luhut juga mengaku telah dua kali mengunjungi IKN dan turut menawarkan proyek investasi di ibu kota baru kepada sejumlah investor, termasuk dari Singapura.
”Saya sudah pergi ke sana dua kali, melihat ini (IKN) dan kemarin di Singapura kita juga jualan mengenai ini dan mereka sangat antusias mau masuk. Dan kita berharap, 17 Agustus tahun depan kita bisa acara di sana,” ujar Luhut.
Luhut menambahkan, faktor lahan dan harganya memiliki peran krusial dalam pengembangan IKN. Oleh karena itu, dia ingin segera ada appraisal (taksiran harga) untuk menghitung harga lahan di IKN.