Kenali 7 Modus Penipuan Online agar Bisa Dicegah dan Tak Jadi Korban, Dari Paling Jadul hingga Canggih

  • Bagikan
Ilustrasi penipuan online

FAJAR.CO.ID -- Era digital membuat banyak aktivitas masyarakat dilakukan secara online alias dalam jaringan atau daring. Transaksi keuangan dan pengiriman data pribadi semakin sering menggunakan sistem online.

Kemudahan dalam menggunakan sistem online membuat banyak kasus penipuan digital atau penipuan online yang juga terjadi. Penipuan online biasanya terjadi karena kelengahan maupun ketidaktahuan tentang sistem maupun modus penipuan online yang kian marak.

Fajar.co.id merangkum beberapa jenis modus penipuan online yang kerap terjadi.

  1. Foto Selfie dengan Identitas Diri

Beberapa layanan digital saat ini mewajibkan swafoto bersama identitas diri seperti KTP sebagai persyaratan registrasi layanan onlne. Kelengahan atau ketidaktahuan soal modus ini, bisa membuat kamu menjadi korban penipuan digital.

Jangan pernah mengunggah swafoto dengan dokumen identitas diri seperti KTP di media sosial. Bahkan bila perlu, hapus foto hasil swafoto tersebut di galeri untuk mencegah bila sewaktu-waktu gawai kita diretas.

  1. Kiriman Link via WhatsApp

Waspadalah bila sewaktu-waktu menerima kiriman link melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Jangan asal buka link yang masuk. Apalagi bila menjanjikan hadiah atau vocer diskon.

Bisa jadi, link tersebut meminta untuk mengisi data pribadi. Sebaiknya hapus saja link yang masuk agar terhindar dari penipuan.

Akhir-akhir ini juga marak pengiriman link yang ternyata merujuk ke aplikasi yang dapat meretas data pribadi.
Link yang masuk juga bisa jadi telah disusupi malware atau virus yang bisa menyalin data-data di gawai.

  1. SIM Swap Fraud

Modus penipuan lain yang juga kerap terjadi adalah
SIM swap fraud. Pelaku penipuan digital menggunakan nomor kartu SIM ponsel untuk mengambil alih akun media sosial atau akun bank korban.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan