FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Stunting merupakan salah-satu gangguan kesehatan pada anak yang banyak ditemui di Indonesia. Stunting secara sederhana disebut sebagai kekurangan gizi.
Stunting sendiri sifatnya kronis yang diakibatkan oleh kurangnya asupan gizi anak dalam jangka waktu panjang. Akibatnya akan mengganggu proses pertumbuhan anak.
Menurut Dokter Spesialis Anak, Shela P Sundawa masalah stunting tidak hanya bisa diatasi dengan memberikan asupan protein, susu dan kalori saja kepada anak tersebut.
Namun, menurutnya kader di Posyandu sebagai garda terdepan harus diberikan status yang jelas. Jika bisa hal ini diberikan aturan yang institusional agar mereka juga bisa mendapat upah yang layak.
"Secara garis besar, masalah stunting menurut saya solusinya bukan sekedar kasih makan protein dan susu tinggi kalori aja, tapi juga membuat posisi ibu kader di posyandu itu punya status yang jelas. Harus diinstitusionalkan supaya dapat upah yang layak dan pelatihan yang cukup," tulisnya dikutip dari Twitter pada Jumat (9/6/2023).
Dia juga menyebutkan jika hal seperti ini sudah selayaknya masuk ke dalam Rancangan Undang-Undang Kesehatan.
"Hal semacam ini sepatutnya masuk di dalam RUU kesehatan," sambungnya.
Lebih lanjut dia menerangkan perlunya memberikan perhatian lebih kepada kader posyandu. Hal ini agar masalah stunting dapat ditangani dengan benar.
"Ya gimana ya kita ngarep anak-anak kita bisa tumbuh optimal dan baik, kalo garda terdepannya saja selama ini bekerja dimotori oleh altruisme," jelasnya.