FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri dan Pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, Syaikh KH Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang punya pendapat berbeda tata cara mengakhiri doa. Jika lazimnya setelah membaca doa diakhiri dengan ucapan amin, lain halnya dengan Panji.
Menurutnya, pada saat mengakhiri doa, mengucap amin adalah pemahaman yang keliru. Lebih tepatnya mengucapkan alhamdulillah.
Dengan mengucap alhamdulillah, doa akan langsung dikabulkan oleh Allah.
Sedangkan, jika menjawab amin, doa tidak akan didengarkan. Karena menurutnya, arti kata amin adalah semoga dikabulkan.
"Doa nggak boleh Aamin ya nak, doa jawabnya alhamdulillah. Kalau Aamin gak akan dikasih oleh Allah karena tidak percaya dengan Allah itu. Apa makna aamiin itu? moga-moga," katanya saat berpidato di atas mimbar, dikutip Jumat (9/6/2023).
Ia berpesan kepada santrinya bahwa pada saat meminta dan memohon kepada Allah, tidak boleh ragu-ragu. Apalagi meragukan kekuasaan dan kebesaran Allah. Kalau ingin mengucap amin lebih tepatnya ditujukan kepada orang tua.
"Kepada Allah kok moga-moga kalau pada bapakmu moga-moga dikasih uang tambahan. Mengapa moga-moga karena bapakmu kadang-kadang Senin Kamis. Senin ada duit, Kamis tidak ada duit makanya," katanya.
Terakhir dia menegaskan pada saat meminta doa kepada Allah harus diakhiri dengan alhamdulillah agar doanya dikabulkan oleh Allah. Ia mengklaim pendapatnya tersebut ada pada firman Allah SWT.
"Tapi buat Allah (kalimat) Alhamdulillah pasti (doa) kamu dijawab. Syaikh ini kok bisa-bisa, bukan kata Allah itu, jadi kalau gak mau Alhamdulillah, Aamin saja gak dijawab," pungkasnya.
Panji Gumilang bukan kali pertama mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Sebelumnya, video lawasnya menyanyikan salam ala Yahudi di dalam masjid viral dan menuai kontroversi. (Elva/Fajar)