FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Delapan kabupaten/kota di Sulsel memiliki daya tampung yang masih kurang untuk sekolah tingkat SMA/SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Nadjamuddin mengakui hal itu.
“Kemarin saya sudah memetakan kemungkinan memang ada anak kita yang tidak tertampung di sekolah. Karena perencanaan kita tidak berbasis data,” kata Iqbal, Jumat, (9/6/2023).
Untuk bisa menampung semua lulusan SMP/MTS, harus ada tambahan rombel.
“Ini kenyataan yang terjadi di dunia pendidikan. Mungkin akan membangun komunikasi dengan pemangku kebijakan, skala prioritas kita adalah menyiapkan ini rombel,” jelasnya.
Akibatnya, akan berdampak pada angka putus sekolah.
Olehnya itu, dia menyebut Pemprov harus melakukan pembenahan untuk lima tahun ke depan
Di sisi lain, Iqbal menjelaskan ada juga kabupaten/kota yang rombelnya lebih banyak. “Itu sisanya kelebihan kelas,” tambahnya.
Berikut delapan kabupaten/kota itu diantaranya
Maros: lulusan SMP/MTS 6.371, daya tampung 6.120, selisih 251
Gowa: lulusan SMP/MTS 12.515, daya tampung 10.584, selisih 1.931
Jeneponto: lulusan SMP/MTS 6.650, daya tampung 5.508, selisih 1.142
Barru: lulusan 3.104, daya tampung 2.700z selisih 404
Bone: lulusan 12.137, daya tampung 10.116, selisih 2.021
Wajo: lulusan 5.774, saya tampung 842, Wajo 842
Sinjai: lulusan 4.315, daya tampung 3.816, selisih 499
Sidrap: lulusan 5.086, daya tampung 4.500, selisih 586
(selfi/fajar)