FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Beberapa partai non parlemen telah menyatakan dukungan capres. Dukungan mereka perlu diperhitungkan para bakal capres.
Hingga saat ini, sudah ada lima partai non parlemen yang telah menyatakan dukungannya. Yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) yang mendukung capres Prabowo Subianto.
Kemudian, Partai Ummat yang memberi dukungam kepada Anies Baswedan. Lalu, Partai Hanura dan PSI telah deklarasi mendukung Ganjar Pranowo, serta Partai Perindo juga akan menyatakan dukungan kepada Ganjar.
Analis politik Unismuh, A Luhur Prianto mengatakan, partai-partai non parlemen ini tetap punya pengaruh pada capres yang didukung. Meskipun jumlah pendukungnya belum menyamai partai Senayan.
Akan tetapi, ditingkat lokal beberapa partai sudah punya wakil di DPRD. Secara infrastruktur organisasi, ada juga rapih dan well-organized. "Tetapi ada juga strukturnya kacau serta tidak jelas basis pendukungnya," ujar Luhur.
Secara elektoral, partai non-Senayan ini tetap layak diperhitungkan. Perbedaannya hanya bargaining position yang lemah dibanding partai Senayan. Akan tetapi, partai non parlemen bisa membangun model hubungan mutualisme dengan capres yang didukung.
"Sambil menggerakkan dan memobilisasi dukungan capres, partai-partai non parlemen ini bisa melakukan rekrutmen kader dan menata ulang organisasi partai," katanya.
Ketua Partai Buruh Sulsel, Akhmad Rianto mengakui, sampai saat ini, partainya belum mendukung ke capres siapa pun. Deklarasi dukungan capres disebut baru akan dilakukan kegiatan Konvensi Partai Buruh di Juli mendatang.
"Saat ini belum. Namun, Partai Buruh Sulsel sudah ada nama-nama yang telah direkomendasikan ke DPP, seperti Said Ikbal, Najwa Shihab, dan Dudung Abdurrahman (kasad)," katanya.
Juru Bicara Partai Gelora Sulsel, Arif Mahmudah mengungkapkan, partainya belum bersikap soal pilihan capres. "Belum ada dukungan," singkatnya. ungkapnya.
Beri Efek
Analis politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Attock Suharto juga menilai dukungan parpol non parlemen ini tetap memberikan efek elektoral ke pasangan capres cawapres.
Selain parpol ini memiliki pengurus di seluruh Indonesia. Mereka tetap memiliki caleg yang bisa menjadi pilar untuk mengampanyekan capresnya sekaligus kampanye dukungan untuk dirinya.
"Meskipun, dukungannya tidak semaksimal dengan parpol pengusung utama tetapi harus setidaknya dapat menambah kekuatan capres dan cawapres tersebut," tutur Attock.
Kata dia, para bakal capres yang sudah ada ini harusnya aktif berkomunikasi dengan partai non parlemen ini. Para capres dan cawapres tidak boleh mengabaikan eksistensi parpol non parlemen tersebut, karena mereka juga punya kekuatan politik. "Karena sekecil apapun bentuk dukungan itu di arena politik sangat berharga," jelas Attock. (mum)