FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) meminta dukungan DPR RI agar anggaran untuk tahun 2024 ditambah sebesar Rp11,58 triliun karena tantangan sosial di Indonesia dinilai jadi lebih kompleks.
"Pagu indikatif 2024 Kementerian Sosial sebanyak Rp77.828.866.946.000, atau turun sekitar Rp350 miliar dari pagu 2023," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Mensos menuturkan usulan anggaran itu dimintanya akibat sejumlah program Kemensos mengalami pemotongan anggaran. Misalnya pada program Rumah Sejahtera Terpadu (RST). Pagu indikatif 2024, RST dianggarkan sebesar Rp32 miliar dengan target 1.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Anggaran ini dua kali lipat lebih kecil dibanding tahun 2023 yang menargetkan 3.250 KPM dengan biaya Rp67 milyar.
Pengurangan anggaran bagi RST cukup disayangkan. Risma mengatakan hal ini juga dirasakan oleh sejumlah anggota Komisi VIII seperti Iskan Qolba Lubis yang menilai seharusnya anggaran program itu tidak dikurangi, mengingat adanya tantangan yang cukup berat terutama pada ego sektoral.
“Seharusnya ada penambahan, tapi saya gak tau kenapa dikurangi. Kementerian Keuangan mungkin mengira kalau kemiskinan berkurang jadi (anggaran pengentasan kemiskinan) dikurangi,” katanya.
Selain RST, Risma membeberkan bahwa dana untuk penyelenggaraan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) kelompok rentan turun dari Rp35 miliar menjadi Rp23,5 miliar. Padahal selama ini ATENSI digunakan untuk merespon cepat kebutuhan masyarakat oleh sentra-sentra Kemensos di daerah.