"Kemudian alasan lain yang cukup signifikan adalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang tebang pilih dan sulitnya mencari pekerjaan," paparnya.
Gema menyebut bahwa kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi itu pada gilirannya akan berpengaruh pada konstelasi persaingan elektabilitas tiga bakal calon presiden (capres) papan atas.
Hasil survei LSN pada November 2022, tercatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di angka 65,9 persen.
Kemudian pada Maret 2023, hasil survei LSN mencatat kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di angka 69,2 persen.
Temuan hasil survei oleh LSN itu dilakukan terhadap 1.420 responden dengan teknik pengambilan sampel secara acak sistematis. Responden yang dijadikan sampel adalah yang punya hak pilih yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki KTP.
Survei yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia itu menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.