Pertadingan Timnas Indonesia dan Timnas Palestina menurut Tia memberikan potensi keuntungan bagi Erick untuk meningkatkan kepopulerannya di masyarakat pencita bola.
Apa lagi masyarakat sepak bola pernah kecewa terhadap pernyataan 2 politisi PDI Perjuangan yaitu Ganjar Pranowo dan I Wayan Coster yang pernah menolak kehadiran Timnas Israel ke Indonesia. Yang mengakibatkan batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia.
“Penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia merupakan mimpi anak bangsa Indonesia. Namun kenyataannya akibat pernyataan Gubernur Ganjar Pranowo dan Gubernur I Wayan Coster untuk kepentingan politik 2024 membuat mimpi anak bangsa yang sudah lama harus pupus. Setiap dinamika yang terjadi antara Palestina dan Israel kerap dijadikan isu politik domestik di Indonesia. Padahal isu Palestina tidak berkorelasi langsung dengan Indonesia. Saya berharap kedepannya isu kemerdekaan palestina ini tidak dijadikan ajang politik domestik. Saya percaya bangsa Indonesia sudah mulai cerdas melihat isu Palestina Israel dan politik indentitas,” ucap Tia.
Pertandingan Timnas Indonesia dan Timnas Palestina yang digagas Erick dinilai Taufik Jursal Effendi pendiri Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI). Selain dapat menambah pengalaman Timnas Indonesia berkompetisi, kehadiran Timnas Palestina dapat dijadikan ajang pembelajaran Teknik sepak bola. Menurut Taufik teknik bermain sepak bola dari jazirah Arab dengan yang ada di Asia atau Eropa sangat berbeda.
Apa lagi ranking Timnas Palestina berada di peringkat 93 dunia dengan 1.239,19 poin. Sedangkan Timnas Indonesia berada peringkat ke 149 dunia dengan skor 1.046,14 poin. Peringkat Timnas Palestina di atas Vietnam dan India.