FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Dua petinggi partai besar di Indonesia, PDIP dan Demokrat bertemu pada Minggu (11/6/2023).
Mereka masing-masing Sekjend Demokrat Teuku Riefky dan Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Harman angkat suara terkait hal itu. Ia bahkan mengunggah foto pertemuan pimpinan dua partai itu di akun Twitternya.
“Apa Pesan penting dari foto pertemuan Sekjend dari dua partai besar ini? Pesannya clean and clear bahwa keduanya berbeda dalam hal pencalonan tokoh untuk menjadi presiden akan datang,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di Twitter, Senin (12/6/2023).
Hasto yang menggunakan baju merah, kata Benny mengusung Ganjar Prabowo sebagai Calon presiden. Sementara baju biru lain lagi.
“Yang baju merah mengusung gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan yang baju warna biru mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan,” jelasnya.
“Perbedaan lainnya, yg biru dukung sistem Pemilu terbuka dan yg warna merah ingin Pemilu tertutup,” sambungnya.
Meski begitu, ia mengatakan ada persamaan di antara keduanya. Sama-sama mencintai Indonesia.
“Apakah ada persamaan? Ada tentunya yaitu sama-sama mencintai negeri dan menyayangi rakyatnya, dan baik yg merah pun yg biru sama2 ingin ada perubahan dn perbaikan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dn bernegara melalui Pileg dn Pilpres 2024,” terangnya.
Di sisi lain, anggota Komisi III DPR RI itu juga mengatakan kedua partai itu sama-sama menolak presiden jadi boneka oligarki. Juga sama2 menolak presiden menunda Pemilu atau perpanjang masa jabatan presiden.
“Sama-sama menolak kehendak rezim untuk menunda Pemilu atau perpanjang masa jabatan presiden. Pertemuan yang menjanjikan kegembiraan baru untuk rakyat di seantero negeri,” tandasnya.(Arya/Fajar)
