FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Elektabilitas Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan di sejumlah lembaga survei menempati urutan ketiga, di bawah Bacapres Gerindra Prabowo Subianto dan Bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Karena itu, NasDem menyebut anggota Koalisi Perubahan belum maksimal dalam mensosialisasikan Anies Baswedan.
Secara tidak langsung, pernyataan itu membuat Partai Demokrat dan PKS juga disebut tak maksimal. Begitu pun dengan NasDem sendiri.
Senada dengan itu, Loyalis Presiden Joko Widodo, Jhon Sitorus menyebut mesin koalisi tidak optimal.
“Hampir setahun dideklarasikan, elektabilitas Abas (Anies) cuma diposisi buncit. Ini artinya mesin partai koalisi tidak berjalan optimal,” ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Rabu, (14/6/2023).
Menurutnya, PKS dan Demokrat belum sepenuh hati ke Anies karena posisi cawapres belum diumumkan.
Pegiat media sosial ini bahkan mengaitkan kondisi Koalisi Perubahan yang mulai memanas itu dengan rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Terutama PKS dan Demokrat terkesan dua hati karena Cawapres masih mengambang. Demokrat bahkan bermanuver bertemu Puan, karena AHY hanya dianggap ban serap,” bebernya.
Dikatakan, sikap Demokrat dan PKS itu juga disebabkan karena NasDem cenderung memaksa Anies hanya mengkampanyekan NasDem.
“Sebetulnya masalah ini bukan karena kontribusi PKS dan Demokrat saja. Tetapi juga NasDem, cenderung memaksa Abas mengkampanyekan Nasdem saja,” tuturnya.
“Bagai gali lubang tutup lubang, NasDem berupaya mencari konstituen karena kehilangan konstituen, efek pencalonan Abas,” sambungnya.