FAJAR.CO.ID, SURABAYA– Timnas Indonesia mengawali kampanye FIFA matchday dengan menjamu Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu, 14 Juni.
Laga ini menjadi pembuka sebelum nantinya menghadapi timnas Argentina, pada Senin, 19 Juni mendatang. Laga bisa menjadi gambaran awal seperti apa kemampuan timnas Indonesia.
Namun sayangnya, laga ini berakhir lewat skor kaca mata. Tentu saja hal ini tidak bisa memenuhi ekspektasi para penggemar. Sebab, laga ini diharapkan bisa menjadi laga mudah.
Pengamat sepak bola, Assegaf Razak menilai, timnas seharusnya bisa memanfaatkan banyaknya peluang yang ada. Akan tetapi, semuanya berakhir nihil. Kondisi lini depan ini dianggap perlu pembenahan.
Sebab, lawan selanjutnya adalah jawara Piala Dunia tahun lalu. Tentu saja, secara otomatis predikat timnas terbaik masih melekat pada Tim Tango. Sehingga, jika timnas masih angin-anginan maka dianggap sulit untuk meraih poin maksimal.
"Memang perlu dipertajam lagi. Banyak peluang yang gagal dikonversi menjadi gol,” ujarnya.
Lebih lanjut Assegaf menilai, secara umum permainan tim asuhan Shin Tae Yong lumayan solid. Khususnya untuk barisan belakang. Duet Elkan Baggot, Rizky Ridho, Asnawi dan Pratama Arhan terlihat solid. Itu bisa terlihat dari sejumlah penyelamatan yang dilakukan.
Benahi Lini Tengah
Untuk lini tengah, Marc Klok masih terkesan sibuk sendiri. Ricky Kambuaya dan Marselino Ferdinan dianggap sering telat dalam melakukan transisi. Beruntung Yakob Sayuri dan William Struck bisa tampil apik.
”Kalau tengah saya lihat Klok seperti pontang-panting sendiri. Karena dia yang naik turun. Kalau Marselino sama Kambuaya cenderung menyerang, jarang cepat turun,” lanjutnya.
Namun begitu, masih ada sederet nama yang belum tampil. Seperti Stefano Lilipaly, Jordi Amat, Sandi Wals, juga Yance Sayuri. Nama-nama itu juga dinilai cukup mumpuni untuk mengisi line up tim garuda.
Namun di sisi lain, hasil ini bisa menjadi momentum besar bagi timnas untuk berbenah. Persiapan bisa lebih dipermatang untuk menyambut laga kontra Argentina.
”Ini juga bisa jadi momentum besar bagi timnas untuk evaluasi semua kekurangan. Mereka bisa lebih siap saat menghadapi Argentina. Ya meskipun sepertinya sulit menang, tetapi setidaknya tidak kalah banyak," terangnya. (wid/dir/fajar)