FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Masyarakat, calon siswa atau orang tua calon siswa yang mendapatkan kendala pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bisa mengadu. Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel menyediakan layanan aduan tersebut.
Layanan aduan ini berupa sebuah web bertajuk Halo PPDB. Hal yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan calon siswa, serta layanan aduan atau keluhan jika sewaktu-waktu ada permasalahan ketika melakukan pendaftaran bisa dilakukan.
"Melalui kanal web khusus Halo PPDB yang link ke IG PPDB," kata Kepala UPT TIK Dinas Pendidikan Sulsel, Elix, Kamis, 15 Juni.
Lanjut Elix, tahun ini memang ada sekitar 148.306 siswa lulus SMP se-Sulsel. Sementara yang sudah teregistrasi per Kamis, 15 Juni, sudah 82.851 akun.
"Diperkirakan 120.000 calon pendaftar untuk tahun ini dari jumlah lulusan SMP/Mts. Yang sebagian sudah mendaftar di SMA/SMK swasta dan madrasah," ujar Elix.
Masyarakat diberi ruang untuk melakukan pengaduan secara daring maupun luring. Jika melalui online, bisa mengakses kanal web Halo PPDB dan menghubungi kontak cabang dinas masing-masing yang tertera di web.
"Untuk yang offline, ada posko di masing-masing SMA/SMK dan Cabang Dinas," jelasnya.
Sejauh ini, pada umumnya aduan yang masuk berupa data calon siswa yang tidak ditemukan atau tidak sesuai. Adapun jika terkait hal tersebut, estimasi penyelesaiannya hanya butuh waktu 10 menit.
Sementara untuk aduan seperti server yang down belum masif terjadi. Adapun beberapa aduan masuk, kata Elix, sudah terselesaikan setelah diarahkan mendaftar dia sekolah terdekat.
"Ada laporan terkait hal tersebut, tetapi pada umumnya dari daerah yang koneksi internetnya tidak memadai dan tidak stabil," bebernya.
Mengenai jadwal pra pendaftaran yang diestimasikan hingga Jumat, 16 Juni, itu hanya untuk mempermudah peng-upload-an berkas saja. Makanya, pra pendaftaran tetap dibuka hingga saat pendaftaran setiap jalur yang dipilih oleh siswa.
"Pendaftaran zonasi dimulai tanggal 3 Juli 2023, jadi yang belum regis akun masih ada kesempatan yang panjang untuk mendaftar di jalur zonasi," ulasnya.
Salah seorang calon siswa, Kristina yang mengunjungi sekolah tujuan, yakni SMA Negeri 5 Makassar. Ia bersama sang kakaknya. Kristina merupakan lulusan Sekolah Indonesia Kinabalu di Malaysia yang hendak ber-SMA di Makassar.
"Karena perpindahan dari luar negeri, sudah menganggur satu tahun lalu. Jadi NISN-nya tidak aktif di satuan pendidikan, jadi harus diaktifkan lagi terkendala di situ ji," ucap dia. (uca/ham/fajar)