FAJAR.CO.ID -- Bahasa daerah di Indonesia yang sangat beragam berpeluang masuk ke platform ChatGPT milik perusahaan kecerdasan buatan OpenAI. CEO OpenAI, Sam Altman bahkan sangat antusias mendukung bahasa daerah Indonesia yang beragam agar dapat mendunia.
Peluang bahasa daerah Indonesia masuk platform ChatGPT OpenAI diutarakan CEO OpenAI, Sam Altman
pada acara pertemuan di Jakarta yang digelar KORIKA dan GDP Venture, pertengahan Juni lalu.
Sam Altman menyampaikan, jumlah penduduk yang luas dan keragaman bahasa di Indonesia membuka ruang bagi OpenAI untuk bisa memperluas jangkauan aplikasi kecerdasan buatan untuk terus tumbuh.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan, memiliki banyak suku bangsa yang beragam. Selain bahasa kesatuan, bahasa Indonesia, keberagaman suku juga membuat Indonesia memiliki banyak bahasa berbeda di setiap daerah.
Laporan hasil penelitian yang dilaksanakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemedikbud) terakhir pada 2017 lalu, bahasa daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang telah teridentifikasi dan divalidasi adalah sebanyak 652 bahasa.
Keberagaman bahasa daerah ini di era digital juga menuntut untuk di-digitalkan. Tujuannya jelas agar bahasa-bahasa daerah ini tidak punah dan bisa diketahui sampai anak cucu nanti.
Jelas hal ini tidak mudah. Melakukan proses digitalisasi bahasa yang beragam untuk masuk ke ekosistem digital dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.
Sejauh ini, yang cukup aktif membawa bahasa daerah masuk ke platform digital di Indonesia adalah Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) untuk bisa membawa berbagai aksara bahasa di Indonesia sebagai bahasa sistem dan digunakan sebagai nama domain internet.