Terkait bahasa daerah, kemungkinan kolaborasi lainnya juga dibuka oleh OpenAI, perusahaan yang membuat aplikasi revolusioner ChatGPT.
"Sejauh ini, OpenAI telah fokus pada pengembangan dukungan bahasa untuk bahasa-bahasa populer dan umum digunakan, tetapi kami ingin meningkatkan kemampuan kami dalam mendukung bahasa-bahasa yang lebih kecil dan dialek-dialek khusus," kata Sam Altman pada acara bertajuk Conversation With Sam Altman di Jakarta, pertengahan Juni lalu.
Melalui OpenAI, Sam Altman mengutarakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan Indonesia dan beragam bahasa yang dimiliki. Sam berkeinginan untuk bisa melatih model bahasa yang mampu mendukung berbagai bahasa dan dialek di Nusantara.
"Jika Indonesia dapat menyediakan data set dan evaluasi untuk bahasa-bahasa tersebut, kami akan senang untuk mengintegrasikannya ke dalam model terbaru kami,” lanjut Sam Altman.
Altman juga menyebutkan pihaknya membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan para mitra Indonesia untuk melatih model bahasa yang lebih baik dan lebih mumpuni dalam mendukung bahasa daerah Indonesia.
Meskipun dia menyebut kalau ChatGPT3.5 sudah cukup baik dalam berbagai bahasa-bahasa utama, masih terdapat kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan model dalam bahasa-bahasa yang lebih kecil dan dialek-dialek yang jarang digunakan.
“Dengan makin tingginya permintaan, tak menutup kemungkinan untuk membuat versi ChatGPT 5 atau model-model masa depan untuk mendukung bahasa-bahasa tersebut,” kata Sam Altman menuturkan lebih jauh.