FAJAR.CO.ID - Militer Israel menyerbu Kota Nablus di Tepi Barat pada Kamis (15/6). Seorang pemuda Palestina tewas dan enam lainnya terluka.
Otoritas Palestina (PA) menuding Israel menyeret kawasan Timur Tengah ke dalam kekacauan.
Akibat serangan Israel dengan menembakkan gas air mata, sejumlah warga Palestina alami sesak napas.
Tentara Israel juga menghancurkan sebuah rumah milik keluarga tahanan Palestina yang dituding Tel Aviv telah melancarkan serangan yang menewaskan seorang tentara Oktober tahun lalu.
"Pemerintah pendudukan Israel menyeret wilayah (Timur Tengah) ke dalam eskalasi dan lingkaran kekerasan melalui kejahatannya yang tiada henti terhadap rakyat Palestina," kata juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh.
"Politik hukuman kolektif yang diterapkan Israel baik melalui penghancuran rumah, pembunuhan, maupun pengepungan…adalah kejahatan perang seperti disebutkan hukum internasional," kata Nabil Abu Rudeineh.
Jubir Otoritas Palestina menuntut Israel bertanggung jawab atas pelanggaran mereka terhadap rakyat Palestina.
Dia juga meminta pemerintah Amerika Serikat "agar bersuara dan memerintahkan Israel menghentikan kejahatan dan pelanggaran terhadap rakyat Palestina yang dilakukan setiap hari.
Ketegangan di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki memuncak dalam beberapa bulan belakangan setelah Israel menyerbu kota-kota Palestina.
Menurut data Palestina, 161 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini, sebaliknya 21 warga Israel tewas dalam berbagai serangan selama periode sama. (fajar/antara)