FAJAR.CO.ID, KALSEL -- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menginspeksi perusahaan tambang batu bara PT Bara Pramulya Abadi (BPA) usai seorang pekerja tewas akibat tanggul air jebol di Desa Saradang Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan pada beberapa waktu lalu.
Perwakilan manajemen PT BPA Jhon menjelaskan Kementerian ESDM mengerahkan tim inspektur tambang gun menyelidiki kejadian itu.
"Kami menunggu keputusan dari Kementerian ESDM dan saat ini kegiatan penambangan dihentikan sementara," kata Jhon di Tabalong, Sabtu.
Jhon menjelaskan tanggul pemisah antara kolam dengan area kerja jebol karena tidak ada unsur kesengajaan.
Pihak PT Bara Pramulya Abadi pun telah memberikan uang duka, santunan dan bantuan pemakaman kepada keluarga korban yang bekerja sebagai operator alat berat.
Diketahui, kecelakaan kerja terjadi hingga menelan korban jiwa seorang tenaga operator Puranam (47) warga Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak pada Jumat kemarin.
"Korban pertama kali melihat tanggul bocor dan sempat menyelamatkan dump truck di lokasi kejadian menggunakan eksavator yang dikemudikannya," ungkap Jhon.
Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian menjelaskan korban tenggelam akibat tanggul air jebol dan tidak bisa ke luar dari dalam kabin eksavator.
"Kita telah menurunkan unit Inafis dibantu Polsek Haruai untuk melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan kerja," tutur Anib.
Sementara itu, istri korban Siti Khodijah mengharapkan pihak manajemen PT BPA bisa memberi bantuan bagi tiga putra yang masih perlu biaya kuliah dan sekolah agar bisa menyelesaikan pendidikan.