FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah petinggi Gerindra geram atas sikap pimpinan DPRD Sulbar yang dinilai menghalangi proses Penggantian Antar Waktu (PAW). DPP menilai tindakan pimpinan DPRD Sulbar itu tidak menghargai Gerindra sebagai partai besar.
DPP Gerindra telah memutuskan mencopot Mutmainnah sebagai anggota DPRD Sulbar dan digantikan oleh Fitriani. DPP Gerindra telah menyetujui proses PAW ini, bahkan DPD Gerindra Sulbar telah melayangkan surat resmi.
Fraksi Gerindra di DPRD Sulbar juga telah berjuang agar proses PAW ini segera dijalankan. Namun juga tak digubris oleh pimpinan DPRD Sulbar.
"Itu yang menjadi pertanyaan kami di DPP. Sesuai UU Parpol, jika ada permasalahan internal, keputusan tertinggi ada di mahkamah partai. Nah kita mengajukan PAW berdasarkan keputusan mahkamah. Lalu kenapa DPRD Sulbar tidak memproses?" ujar Koordinator Regional Sulawesi DPP Gerindra, Abdul Karim Aljufri kepada FAJAR, Senin, 19 Juni.
Dia merasa tindakan pimpinan DPRD Sulbar yang menghalangi proses PAW ini terkesan tak menghargai partai Gerindra. Pasalnya, Fraksi Gerindra DPRD Sulbar juga telah berjuang namun tak digubris.
"Tanyakan ke mereka UU apa yg menghalangi mereka untuk melantik? Atau mereka tidak menghargai Gerindra sebagai partai besar? Kami merasa tidak dihargai. Disitu ada tanda tangan Ketum dan Sekjen kami. Fraksi Gerindra sudah bersuara tapi tidak digubris," kata Abdul Karim.
Sebelumnya, Mutmainnah sempat menggugat partainya sendiri saat di PAW. Mutmainnah menggugat pimpinan DPP Gerindra dan Mahkamah Partai Gerindra. Tetapi gugatan yang sampai ke tingkat kasasi itu ditolak Mahkamah Agung (MA).