Berpeluang Jadi Panglima TNI, Pengamat Militer Beber Calon Kuat KASAD Pengganti Jenderal Dudung

  • Bagikan
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman--dispenad

Dia berharap, KASAD baru nantinya selain mencerminkan hadirnya regenerasi dan estafet kepemimpinan, juga memahami posisinya sebagai pendukung, pembantu Panglima TNI, sehingga kebijakannya harus selalu selaras dengan agenda prioritas TNI.

"Saya kira, hingga saat ini jika tidak ada kejutan, mereka memiliki peluang lebih besar untuk masuk bursa KSAD berikutnya," katanya.

Menurut Fahmi siapapun pengganti Jenderal Dudung nantinya, tentu memiliki peluang yang sama dengan KSAL dan KSAU saat ini untuk menjadi Panglima TNI.

Selama ini, memang belum pernah terjadi estafet tongkat komando dari matra laut ke matra laut, matra laut ke udara atau sebaliknya dari udara ke laut.

Artinya, jika riwayat pergantian Panglima TNI itu juga menjadi pertimbangan, maka harus diakui bahwa KSAD baru tersebut akan memiliki peluang besar untuk diusulkan Presiden menjadi Panglima TNI.

Menurutnya, faktor kedekatan dan kecocokan dengan Presiden bisa jadi bakal sangat menentukan.

Oleh karena itu, kata dia, sepanjang tidak ada nama baru, maka deretan nama-nama di atas, Letjen Agus Subiyanto dan Letjen Suharyanto menjadi lebih layak untuk disorot.

"Bagaimana dengan Letjen Maruli Simanjuntak? Jika melihat usia dan masa aktifnya yang masih cukup panjang (pensiun 2028), dia masih sangat layak untuk masuk bursa berikutnya, bersaing dengan perwira-perwira segenerasi," ucapnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengungkapkan semua perwira TNI AD berbintang tiga berpeluang menjadi KASAD.

Salah satu diantaranya yang berpangkat Letjen adalah Pangkostrad dan kepala BNPB.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan