FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tuberkulosis atau yang sering disebut dengan TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis yang penularannya dapat melalui percikan ludah atau dahak yang dikeluarkan ketika penderita TBC saat batuk atau bersin.
Sampai saat ini, TBC masih menjadi masalah serius yang butuh penanganan bersama dalam mengendalikan penyebarannya sehingga diharapkan dapat dieliminasi pada tahun 2035.
Saat ini indonesia mengalami peningkatan kasus menjadi urutan kedua terbanyak kasus tuberkulosis di dunia.
Berdasarkan fenomena tersebut maka bertempat di aula Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, dosen dan mahasiswa dari Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia yang diketuai oleh Ibu Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp., M.N serta melibatkan beberapa mahasiswa residen spesialis keperawatan komunitas melaksanakan program pengabdian masyarakat melalui kegiatan sosialisasi tuberkulosis sebagai bagian dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan pengabdian ini mengusung tema “Program Pemberdayaan Keluarga sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) terhadap Peningkatan Perilaku Pencegahan Penularan dan Kepatuhan Minum Obat Pasien Tuberkulosis di Kelurahan Tapos Kecamatan Tapos Kota Depok Provinsi Jawa Barat”.

Kegiatan ini menyasar keluarga dengan anak tuberkulosis agar mampu menjadi pengawas Menelan obat (PMO) sekaligus menjaga agar anak tetap patuh minum obat TB.
Selain itu, keluarga juga diberikan sosialisasi terkait perilaku pencegahan penularan TB agar dapat dilakukan di lingkungan rumah, untuk mencegah penularan tuberkulosis bagi kontak serumah, khususnya bagi keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tapos.
Kegiatan yang menghadirkan tiga puluh ibu yang membawa anak dengan tuberkulosis ini, diawali dengan sambutan oleh ketua pengabdi Ibu Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp., M.N, dan dilanjutkan dengan sambutan Bapak Lurah Tapos sekaligus membuka kegiatan pengabdian masyarakat.
Pada kesempatan ini, Lurah setempat menekankan bahwa kegiatan ini bernilai positif karena memberikan dukungan dalam penanggulangan permasalahan tuberkulosis di masyarakat.
“Tuberkulosis dapat diatasi dan diselesaikan, oleh karena itu perlu pengobatan yang teratur hingga tuntas agar tuberkulosis sembuh,” kata dia.
Terdapat beberapa sesi yang dilaksanakan yaitu sesi 1 yakni sosialisasi tuberkulosis yang disampaikan oleh Ns. Sartika, S.Kep.,M.Kep. Sp.Kep.K. yang menjelaskan terkait pengertian, cara penularan, faktor risiko anak tertular, gejala TBC pada anak, bagaimana pemeriksaan dan pengobatan, efek samping obat dan pencegahan TBC. Ns. Sartika menekankan bahwa tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur sampai tuntas, oleh karena itu orang tua harus memperhatikan kepatuhan minum obat pada anaknya.
Selanjutnya pada Sesi 2 tim pengabdi memberikan sosialisasi peran keluarga sebagai PMO, dan pemenuhan nutrisi pada anak dengan tuberkulosis yang disampaikan oleh Ns. Lasarus Atamou, S.Kep,, M.Kep.Sp.Kep.K. Edukasi yang diberikan terkait bagaimana peran orang tua dalam mendukung anak dalam tahap pengobatan tuberkulosis. Selain sebagai PMO, orang tua juga harus memenuhi kebutuhan gizi anak dalam tahapan pengobatan serta pantangan makanan bagi anak dengan TB. Ns. Lasar juga menekankan kandungan makanan yang penting bagi anak yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dan memberikan contoh menu ideal bagi anak dengan TB dimulai dari menu sarapan, selingan, hingga makan malam.
Selingan kegiatan dilakukan dengan peregangan kurang lebih lima menit, selanjutnya dilakukan sesi 3 yang disampaikan oleh Ns. Riski Muhammad Akbar Kaharuddin, S.Kep., M.Kep Sp.Kep.K., yakni materi latihan batuk efektif dan etika batuk serta mempraktikkan secara langsung kepada peserta.
Dalam penyampaiannya Ns. Akbar mengingatkan kepada orang tua agar mampu menyediakan lingkungan yang mendukung anak dalam melakukan etika batuk dan batuk efektif ketika anak mengalami batuk.
Antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat baik dan kooperatif, serta berharap kegiatan ini semoga bisa berlanjut kedepan agar memberikan dampak bagi penuntasan tuberkulosis di masa mendatang.
Anak-anak yang hadir juga sangat senang karena disamping orang tua mengikuti kegiatan sosialisasi, anak-anak melakukan kegiatan mewarnai gambar.
Peserta dari pihak Puskesmas Tapos yang mengikuti kegiatan ini yaitu pengelola TB Puskesmas juga menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif sebagai upaya promotif penatalaksanaan permasalahan TB.
Kegiatan pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia pada tanggal 21 Juni 2023 ini, dilakukan oleh Ibu Dr. Astuti Yuni Nursasi, S.Kp., M.N sebagai dosen sekaligus ketua pengabdi, dan empat orang mahasiswa residen Spesialis Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia sebagai anggota terdiri dari 3 orang residen spesialis keperawatan Komunitas, di antaranya Ns. Lasarus Atamou, S.Kep., M.Kep. Sp.Kep.K., Ns. Riski Muhammad Akbar Kaharuddin, S,Kep., M.Kep. Sp.Kep.K., Ns. Sartika, S.Kep.,M.Kep. Sp.Kep.K., dan satu orang residen spesialis keperawatan medikal bedah yaitu Ns. Risyda Sakinah Hanum, S.Kep.,M.Kep. Sp.Kep.MB.