Jatah emisi karbon itu akan habis tahun 2030 atau bahkan sebelum tahun 2030.
Menurut dia, jika jatah itu terlampaui karena emisi yang terus keluar bisa berdampak buruk terhadap aspek lingkungan, kesehatan, sosial, hingga ekonomi, sehingga calon pemimpin harus punya visi dan misi yang jelas terhadap perubahan iklim.
"Jadi mereka memiliki peran yang penting bagaimana Indonesia akan menurunkan emisi nasional secara besar-besaran dan menyelamatkan kita dari krisis iklim," ujar Esther. (antara/fajar)