FAJAR.CO.ID -- Tingkat polusi di ibukota negara, DKI Jakarta sudah sangat meresahkan. Warga Jakarta, terutama kalangan ibu-ibu mengeluhkan dampak polusi udara membuat anak lebih mudah terserang batuk pilek dan lama sembuh.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo juga menyoroti polusi udara di Jakarta yang membuat masyarakat kian resah. Solusi jangka pendek harus segera disiapkan untuk mengatasi dampak buruk polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Salah satu yang dapat segera dilakukan dengan imbauan penggunaan masker, terutama bagi anak yang beraktivitas di luar ruangan. Apalagi bila berada di jalan-jalan raya yang merupakan sumber polusi.
"Ibu-ibu lebih banyak mengeluhkan anak sering batuk dan pilek. Sementara proses sembuh lebih lama. Banyak laporan anak terserang ISPA. Penggunaan masker bisa membantu mengurangi anak terserang penyakit,” tutur Legislator Rahmad Handoyo.
Menurutnya, masyarakat juga perlu mendapat edukasi soal penyakit gangguan pernapasan seperti ISPA dan Bronkopneumonia pada anak.
Menurutnya, meski pandemi Covid-19 sudah mereda, penggunaan masker masih wajib dilakukan di saat polusi udara mengkhawatirkan. Terutama masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan dan tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dia juga menyarankan pemerintah memperbanyak posko pengujian emisi kendaraan untuk mengukur tingkat polusi yang ditimbulkan kendaraan. "Salah satu penyebab polusi itu berasal dari asap kendaraan," tegasnya.
Rahmad Handoyo mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah agar tidak mudah terserang penyakit gangguan pernapasan. Jika terpaksa harus berpergian, masyarakat diingatkan agar selalu menggunakan masker.