FAJAR.CO.ID, BONE -- Di tengah keterbatasan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Furqan Makassar, Muhammad Ilham Hidayat, jadi salah satu perwakilan Sulsel di pertemuan nasional BEM Nusantara (BEMnus) XIV di Universitas Malahayati Lampung (UML) Kamis, 22 Juni 2023.
Pertemuan nasional itu mengangkat tema "Meneguhkan Nilai-nilai Kebangsaan Sebagai Pilar Persatuan Bangsa Indonesia".
Diketahui, Muhammad Ilham Hidayat merupakan penyandang disabilitas, yakni ia memiliki ganguan pada penglihatan sejak lahir. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus menuntut pendidikan bahkan ia kini menjadi seorang Ketua Dema.
Muhammad Ilham merupakan pria kelahiran Kabupaten Bone yang saat ini menjadi mahasiswa semester 6 di STAI Al-Furqan Makassar, di mana pada pertemuan tersebut ia mendapatkan kesempatan langsung berinteraksi dengan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini, yang turut menghadiri pertemuan itu.
Bahkan pada kesempatan itu, Mensos memberikan motivasi untuk dirinya sebab di tengah keterbatasannya ia mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk bisa berprestasi dan bahkan menjadi seorang Ketua Dema.
Kakak Kandung Muhammad Ilham, Herman, membenarkan hal tersebut bahwa memang betul saat ini adiknya menjadi perwakilan di acara BEM Nusantara (BEMnus) XIV di Universitas Malahayati Lampung (UML).
"Jadi kami merasa bangga di tengah keterbatasannya, adik bungsu kami ini tetap bisa membuktikan bahwa dia bisa berprestasi," ucap Herman yang juga Anggota DPRD Bone.
Lebih lanjut ia mengatakan, yang menjadi spesial pada pertemuan tersebut sebab adiknya mampu berinteraksi langsung dengan Mensos.
"Jadi Ibu Menteri memberikan pertanyaan dan adik saya yang menjawab sehingga dikesempatan itu langsung berinteraksi dengan Ibu Mensos dan ia kagum karena adek saya yang disabilitas, tidak bagus penglihatannya tetapi memiliki semangat yang tinggi makannya dikasi semangat sama Ibu Risma," ujarnya.
Legislator PAN Bone ini juga mengatakan memang selama awal kuliah hingga masuk semester 6 Muhammad Ilham selalu memperoleh IPK 4,0. Padahal dia tidak bisa menulis dan membaca makanya dia pakai asisten untuk membacakan baru dia hafal.
"Dia punya semangat belajar yang tinggi makanya kita carikan kampus yang pas diberikan pemahaman ke pihak kampus terkait keterbatasannya tersebut," katanya.
Kata dia ini menjadi sebuah pembuktian bahwa penyandang disabilitas juga punya masa depan. Makanya mereka harus didukung agar punya semangat untuk bisa terus lebih baik.
"Makanya kita harapkan ini menjadi motivasi bagi semua penyandang disabilitas khususnya di Kabupaten Bone agar tetap bisa semangat mengejar cita-citanya dan yakin bahwa ia punya masa depan yang cerah," ujarnya. (sae)