Server PPDB Sulsel Masih Lelet, Padahal Sudah Dianggarkan Rp2 M

  • Bagikan
Ilustrasi PPDB

”Ada yang tidak lulus di sekolah pertama, malah lulus di pilihan kedua atau ketiga. Padahal calon siswa sudah datang mendaftar ke sekolah pilihan pertama,” lanjutnya.

Selain itu, ada juga kejadian calon siswa yang mendaftar pilihan pertama di SMAN 7 Maros, pilihan kedua SMAN 2 Selayar, dan pilihan ketiga SMAN 7 Gowa. Dia justru lulus di pilihan kedua dan harus mendapatkan file verifikasi dari Selayar.

”Bisa-bisanya dia lulus berkas di SMAN 2 Selayar. Masa harus ki ke Selayar minta file verifikasinya. Terus nanti untuk apa ada pengumuman? Belum lagi registrasi pendaftaran ulang. Bagaimana bisa registrasi pendaftaran ulang kalau lulusnya bukan di sekolah yang diinginkan,” keluhnya.

Kasus serupa, calon siswa lulus di sekolah yang amat jauh. Meski masih di Kabupaten yang sama, namun jaraknya ujung pukul ujung. Sehingga sangat kesulitan untuk menindaklanjuti berkas verifikasinya.

”Ada juga lulus di sekolah A, padahal ujung pukul ujung Maros. Harus datang ke sekolah itu ambil verifikasinya, sementara tidak ada guru yang dikenal. Pokoknya ribet. Itu handphone stay, baku telepon-telepon operator, suruh tolak siswa ini, siswa itu. Pokoknya tahun ini paling jelek server selama tiga tahun belakangan,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Kepala UPT PTIKP Disdik Sulsel, Elix mengaku belum mendapat laporan terkait erornya server di sejumlah sekolah. Dia hanya menegaskan, ada sekolah yang memang PPDB offline karena di lokasi blank spot.

”Saya baru tahu ini. Karena memang sih ada yang offline, yang di blank spot itu. Kalau Maros sepertinya aman semua. Tapi saya akan coba komunikasikan dulu dengan cabang dinas kami,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan