Di sisi lain, SiLPA tahun 2022 sebesar Rp 119,21 triliun sangat penting untuk mengantisipasi risiko ketidakpastian di tahun 2023, diantaranya yakni gejolak geopolitik dari konflik Rusia-Ukraina.
"Jadi SiLPA sangat terkait erat dengan strategi dan pilihan kebijakan, bukan sinyal ketidakmampuan belanja. Ini terkait dengan risiko, opportunity, dan mitigasi. Semoga Bang @Hasbil_Lbs dkk bisa memahami perspektif kebijakan fiskal secara lebih holistik ya," tandasnya. (fajar/jpg)