Khutbah Arafah Diterjemahkan dalam 20 Bahasa, Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi Bilang Bisa Jangkau 300 Juta Pendengar di Seluruh Dunia

  • Bagikan
Wakil Presiden Umum untuk Bahasa dan Penerjemahan Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi di Makkah, Sabtu (25/6). (Azis Kurmala/Antara)

FAJAR.CO.ID, MEKAH -- Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, akan menyediakan terjemahan khutbah Arafah dalam 20 bahasa. Jumlah itu lebih banyak daripada sebelumnya.

”Untuk musim haji tahun ini, khutbah Arafah akan diterjemahkan dalam 20 bahasa. Sebelumnya, khutbah Arafah diterjemahkan ke dalam 14 bahasa,” ujar Wakil Presiden Umum untuk Bahasa dan Penerjemahan Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi seperti dilansir dari Antara di Makkah.

Ke-20 bahasa itu adalah bahasa Inggris, Prancis, Urdu, Jerman, Spanyol, Indonesia, Bengali, Melayu, Amharik, Hausa, Turki, Rusia, Tiongkok, Persia, Tamil, Filipina, Bosnia, Swahili, Hindi, dan Swedia.

Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaidi mengatakan, Presidensi Umum berharap terjemahan khutbah Arafah itu dapat menjangkau 300 juta pendengar di seluruh dunia melalui platform digital Manarat Al-Haramain. Presidensi Umum menggunakan teknologi dan perangkat terbaru serta melibatkan tim penerjemah terlatih.

Al-Humaidi menambahkan, pemilihan penerjemah juga dilaksanakan dengan hati-hati untuk memastikan kelancaran dan ketepatan terjemahan. Penerjemah dipilih berdasar penguasaan tata bahasa, syariat, budaya, dan kepraktisan.

Penerjemah bahasa Indonesia, Syaukani Amron mengatakan, mendapatkan tugas untuk menerjemahkan khutbah, kajian ilmiah, dan buku-buku ke dalam bahasa Indonesia. Terjemahan khutbah, kajian ilmiah dan buku-buku ke dalam berbagai bahasa itu disebarkan ke seluruh dunia.

”Ini adalah risalah dua masjid suci secara keseluruhan dan saya sangat bersyukur dapat diterima di sini menjadi penerjemah,” kata Syaukani. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan