FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Geisz Chalifah tak terima Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan disindir capres pandir.
Olehnya itu, Mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol ini menyindir balik Budayawan Senior Butet Kertaradjasa.
Menurutnya, cara bicara Butet dipenuhi banyak dengki.
“Ketika seniman berlaku sebagai partisan, bicaranya dipenuhi dengki pd org lain. Maka patutlah dia diberi nama sipandir,” tuturnya dalam cuitannya di Twitter, Senin, (26/6/2023).
“Tua itu soal umur, dewasa adalah pilihan. Ketika hidup dikerumuni penyakit dalam tubuh. Lalu meluapkan kebencian. Dia sedang memaki hidupnya sendiri,” sambung loyalis Anies ini.
Diketahui, Butet menuai sorotan karena pantunnya yang menyinggung ihwal presiden yang hobi menculik. Sindiran ini disebut-sebut mengarah kepada Bacapres Gerindra Prabowo Subianto soal dugaan pelanggaran HAM pada kerusuhan 1998 silam.
Selain itu juga Butet menyindir soal penjegalan KPK yang mengarah kepada Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Berikut isi pantunnya:
”Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.
Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya, begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha kok, koar-koar mau dijegal.
Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.
Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan”