FAJAR.CO.ID - ARAB SAUDI -- Jemaah haji embarkasi Makassar mengeluhkan fasilitas saat berada di tanah suci pagi ini. Menurut penuturan Zainal Abidin, beberapa lansia yang berasal dari Maluku kloter 13 di tempatkan di servis Area.
"Ada beberapa lansia yang ditaruh di servis area dari Maluku kloter 13 ada sekitar 5 orang," katanya pria yang berasal dari kloter 42 itu.
Jemaah lainnya juga berdesak-desakan di dalam tenda yang telah di sediakan pihak pemerintah Arab Saudi. Bahkan, satu kasur berukuran 50 cm diisi oleh dua orang atau lebih.
"Jemaah yang lain ini ditumpuk di dalam tenda yang tidak rasional kapasitasnya. Masa satu kasur kita isi berdua, kasur ukuran 50 cm," sambungnya.
Menurut Zainal jemaah perempuan juga mengalami keadaan yang sama. Adapun jemaah yang tidak mendapat kasur harus tidur beralaskan karpet.
"Di dalam tenda kita bersempit-sempit satu kasur ukuran 50 cm saya isi berdua bersama teman yang lain juga begitu yang perempuan juga begitu. Kalau tidak dapat kasur mereka tidur di karpet saja di bawah kaki tidak dapat tempat," kata dia.
"Sejak hari ini, kita kan barusan dari Arafah tadi pagi kita menempati tenda-tenda dan ternyata tenda yang kita tempati seperti ini overload," jelasnya.
Dia berharap segera mendapatkan solusi agar para jemaah dapat mendapat fasilitas yang kayak untuk menunjang ibadahnya.
"Kloter tambahan kita semua begitu keadaanya. Ini dua tim diisi dengan kapasitas yang tidak rasional menurut saya kita ini manusia bukan barang yang mau ditimpuk-tumpuk. Mudah-mudahan kita ini cari solusi kita ini kan masih lama di sini," harapnya.
Terlebih jemaah masih akan tinggal hingga empat hari kedepan di Arafah. Jangan sampai ada jemaah yang sakit dengan keadaan ini terlebih jemaah perempuan menurit Zainal.
"Kita disini masih tiga hari lagi. Kasihan kita kalau mau seperti ini jangan sampai ada yang sakit, ada stres dengan keadaan seperti ini kan kasihan apalagi ibu-ibu bertumpuk-tumpuk," imbuhnya.
Sehari sebelumnya, jemaah juga mengeluhkan jadwal makan saat berada di Arafah.
"Di Arafah kemarin, kita sarapan pagi sudah jam 11 siang. Dikasih makan malam sudah jam 5 kita sudah mau bergerak ke Musdalifah kita dikasih makan malam. Akhirya kita dikasih saat naik bus sekitar jam 6 dikasih saja begitu," keluhnya.
Petuga haji dalam hal ini juga tidak bisa berbuat banyak terkait keadaan yang dialami para jemaah.
"Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena semua diurus oleh maktab, muassasa bukan mereka, petugas haji cuma memantau kalau ada kegiatan tidak sesuai meteka cuma bisa komplain dan komplain ya juga tidak bisa tersalurkan maksimal dan yang mengurus ini pihak Arab Saudi," pungkasnya. (Elva/Fajar).