Menteri Investasi Ngaku Tak Tahu Ada Ekspor Bijih Nikel Ilegal ke China, Kader Demokrat: Gantianlah Jadi Pemerintah

  • Bagikan
Cipta Panca Laksana

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrat Cipta Panca Laksana, mendadak mengomentari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia yang menyatakan, pemerintah sama sekali tidak tahu soal ekspor ilegal bijih nikel 5 juta ton ke China yang dideteksi KPK.

"Enak benar jadi pejabat kayak Bahlil ini," ujar Panca dalam keterangannya (1/7/2023). 

Panca tak habis pikir, jika barang dengan jumlah sebanyak 5 ton itu tidak diketahui pemerintah.

"Masa pemerintah tidak tahu ada barang keluar 5 juta ton," tukasnya.

Panca lantas mempertanyakan kinerja pemerintah. Menurutnya, jika tidak becus dalam mendeteksi ekspor ilegal, mungkin saatnya gantian dengan oposisi.

"Emang kerjaan pemerintah apaan? Kalau bilang nga tahu ya gantian lah jadi pemerintah. Biar oposisi yang urus. Iya nga sih?," tandasnya. 

Sebelumnya, Menteri Bahlil mengaku pemerintah tidak mengetahui adanya ekspor ilegal tersebut.

Tapi meskipun demikian, ditegaskan Bahlil, pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan ekspor nikel sejak Oktober 2019 silam dan resmi ditetapkannya pada Januari 2020. 

Dari informasi yang dihimpun fajar.co.id, penemuan ekspor ilegal bijih nikel ini sebelumnya dilaporkan oleh Kasatgas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria.

Merujuk dari data tersebut, terdapat perbandingan dari selisih nilai ekspor yang dikeluarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan data Bea Cukai China. Selisih nilai ekspor itu mencapai Rp 14,5 triliun.

Masih dari data tersebut, China mengimpor biji nikel sebanyak 5,3 ton dari Indonesia sejak 2020 sampai Juni 2022. Pada 2020, China menerima impor ore nikel sebesar 3.393.251.356 kilogram.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan