Polda Sulsel Benahi Makam Pangeran Diponegoro, Syekh Yusuf, dan Makam Sultan Hasanuddin di Gowa

  • Bagikan
Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso pada peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/7/2023). (ANTARA/HO Pemkab Gowa)
Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso pada peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/7/2023). (ANTARA/HO Pemkab Gowa)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan membenahi makam pahlawan nasional yang ada di wilayah Kabupaten Gowa sebagai bagian dari program revitalisasi situs budaya dan agama yang dijalankan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Bhayangkara.

Kepala Polda Sulawesi Selatan Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso melaporkan pelaksanaan program revitalisasi situs budaya dan agama kepada Kepala Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melalui telekonferensi video pada Sabtu.

"Di Sulawesi Selatan tiga tempat menjadi fokus program revitalisasi situsnya dan semuanya adalah makam para pahlawan nasional, makam Pangeran Diponegoro, Makam Syekh Yusuf, dan Makam Sultan Hasanuddin di Gowa," katanya seusai upacara peringatan hari ulang tahun Bhayangkara di Gowa.

Menurut dia, perbaikan makam pahlawan nasional meliputi pengecatan tembok, gerbang, kubah, dan area sekitar makam serta pemasangan spanduk dan baliho di area makam.

Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa program revitalisasi mencakup 77 situs budaya dan agama di seluruh Indonesia.

"Ini kita lakukan sebagai cara untuk terus merawat kebersamaan, merawat toleransi, merawat budaya, dan juga membangkitkan UMKM yang ada, dan paling utama menjadi modal persatuan dan kesatuan untuk merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengapresiasi upaya kepolisian membantu revitalisasi situs budaya dan agama di wilayahnya dengan membenahi Makam Sultan Hasanuddin​​​​​​.

"Ini tiada lain untuk bisa terus menjaga situs-situs budaya dan agama yang ada di seluruh Indonesia," katanya.

Adnan menyampaikan pentingnya pelestarian situs budaya dan agama untuk pembelajaran sejarah dan perjuangan bangsa bagi generasi muda. (antara/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan