Kukuhkan Pengurus Majelis dan Lembaga Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse: Tidak Ekstrem Kiri dan Tidak Juga Ekstrem Kanan

  • Bagikan
Ketua PWM Sulsel, Prof Ambo Asse. (IST)

Hal yang pasti, Muhammadiyah harus terus konsisten melakukan pencerahan dan pencerdasan melalui gerakan dakwah, pendidikan, pembinaan, pengendalian, serta antisipasi, dan penyelesaian masalah-masalah.

Tugas Dakwah Muhammadiyah
Ia juga mengingatkan, mengurus Persyarikatan ini adalah amanah dari Allah. Hal itu karena seluruh aktivitas Muhammadiyah adalah wujud gerakan Islam, tajdid, dan amar ma’ruf nahi munkar yang bersumber pada Quran dan Sunah.

Tugas Muhammadiyah, kata Ambo, tergambar dari ayat Quran Al-Imran ayat 104 yang dijadikan landasan pendiriannya. Tugas itu yakni mendakwahkan al-ma’ruf dan mencegah kemungkaran.

Lebih lanjut, kata dia, terkait tugas dakwah itu, Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menggolongkan manusia atas dua, yakni orang yang menerima Islam sebagai agama dan yang belum menerima Islam.

Manusia yang menerima Islam sebagai agama disebut umat ijabah dan yang belum menerima Islam sebagai umat dakwah.

“Menghadapi umat dakwah, kita menyampaikan kebenaran dan kebaikan agama Islam. Kita juga harus menyerukan Islam dengan baik. Demikian juga kepada umat ijabah, kita meluruskan pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang disyariatkan oleh Allah Swt,” terang dia.

Dalam kesempatan itu, Ambo Asse juga menegaskan, pemurnian yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah pemurnian terhadap pemahaman dan pengamalan agama Islam.

“Bukan agama Islam yang dimurnikan, karena memang agama Islam sudah murni bersumber pada Quran dan Sunah Maqbulah,” tandas dia.

Putusan Organisasi Wajib Dilakukan
Ketua PWM Sulsel menyebut, prinsip kepemimpinan dalam Muhamamdiyah adalah kolektif dan kolegial. Segala keputusan dalam Persyarikatan, diambil dengan musyawarah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan