FAJAR.CO.ID, BANDUNG - Hani Megawati, orang tua dari almarhum Bintang Rizki Ramadhan, korban pembunuhan oleh geng motor di Jalan Sadakeling, Kota Bandung, meminta bantuan Horman Paris.
Melalui akun media sosial Instagram pribadi Hotman Paris @hotmanparisofficial, mengunggah video Hani Megawati yang menceritakan proses hukum yang sedang diperjuangkannya.
Dalam video tersebut, Hani mengatakan, jika anaknya menjadi menjadi korban pembunuhan pada tanggal 25 Februari 2022.
“Proses 1 tahun 3 bulan tidak menghasilkan apa-apa, setelah viral di bulan Mei 2023, barulah tertangkap satu pelaku dari semua pelaku berjumlah 10 orang dan 6 orang yang sudah di BAP, sudah dilepaskan dengan alasan saya tidak tahu apa,” kata Hani dikutip dalam video Instagram, Senin (3/7).
“Dua orang lagi sedang dalam pencarian tapi tidak dikeluarkan DPO. Saya berharap bantuan dari bapak Hotman Paris dan tim untuk membantu kasus pembunuhan anak saya agar mendapatkan keadilan,” sambungnya.
Dikonfirmasi, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Agah Sonjaya mengatakan, proses hukum kasus pembunuhan Bintang masih berjalan.
“Berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti yang lain, sudah dilakukan penangkapan, sekarang pelaku sudah dilakukan penahanan di Polsek Lengkong,” ucapnya.
Menurut Agah, setelah berkas perkaranya lengkap, penyidik akan melimpahkan kasus tersebut ke kejaksaan untuk segera disidangkan. “Bentar lagi dilimpah ke kejaksaan,” ucapnya.
Sebelumnya, Polrestabes Bandung menangkap pelaku penganiayaan hingga tewas yang dialami Bintang Rizki Ramadhan. Tersangka dengan inisial RD (23) ditangkap di daerah Pacet, Kabupaten Majalaya, setelah buron hampir 1 tahun.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, RD melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Kami berhasil menangkap tersangka di tempat persembunyian pada Minggu, 11 Juni sekitar jam 05.00 WIB,” kata Budi di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (13/6).
Budi menuturkan, penusukan yang dilakukan tersangka kepada korban berawal dari perselisihan antarkelompok bermotor di sekitar Lengkong.
Kelompok bermotor pelaku RD menggerungkan motornya ketika berpapasan dengan kelompok Bintang.
Tak terima dengan kejadian itu, kelompok bermotor Bintang langsung mengejar tersangka. Karena kalah jumlah, kelompok bermotor Bintang putar balik namun kendaraan milik Bitang terjatuh.
Hendak membawa kendaraan yang terjatuh, Bintang justru mendapatkan tusukan sebanyak tiga kali dari pelaku. “Korban ditusuk di bagian dada sebanyak dua kali dan sekali di punggung,” ujarnya.
Setelah ditusuk pelaku, korban sempat melarikan diri ke dalam gang dan meminta bantuan teman-temannya menggunakan pesan suara di grup WhatsApp. Rekan-rekan korban kemudian datang dan membawa Bintang ke rumah sakit.
Namun sayang, nyawa Bintang tak tertolong setibanya di rumah sakit dikarenakan ada luka tusuk yang menembus dari rongga dada ke paru-paru. “Itu yang menyebabkan pendarahan hebat, sehingga korban tidak tertolong,” ucapnya. (jpnn/fajar)