FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kembali melempar kritikan ke pengadilan lapangan atau usai laga menghadapi Persija Jakarta.
Ia menyebut wasit yang memimpin laga kali banyak merugikan timnya. Salah satunya ketika Yuran Fernades ditarik oleh salah satu pemain Persija Jakarta.
Kemelut yang terjadi di depan gawang Persija Jakarta membuat Yuran di harus tarik jerseynya. Dan hal tersebut di anggap oleh pelatih 43 tahun harusnya berbuah pinalti.
“Pemain bertahan Persija menarik jersey Yuran Fernandes, di luar sana ini jelas penalti tapi di sini saya tidak tau aturan mana yang digunakan,” kata Bernardo Tavares di sesi konferensi pers usai laga, Senin (3/7/2023).
Selain itu, beberapa insiden lain seperti pemain yang mengalami cedera dan harus tergeletak lama di lapangan menurutnya juga harus menjadi perhatian dari wasit.
Menurut Tavares pemain yang sudah tiga terkapar, membuat laga harus dihentikan sementara. Karena bisa saja pemain tersebut mengalami cedera serius.
“Kalau ada pemain yang lebih dari tiga menit terkapar, seharusnya dia menghentikan pertandingan. Karena itu bisa saja cedera serius dan menimbulkan kematian,” tegasnya.
Pelatih asal Portugal ini menyebut karena hal seperti itu juga membuat timnya harus kebobolan di sembilan menit terakhir pertandingan.
Pertandingan Persija menghadapi PSM harus berakhir sama kuat 1-1 di laga perdana kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024.
Gol yang tercipta di laga ini berhasil dilesatkan oleh dua legiun asing asal Jepang, Yakni Kenzo Nambu (12’) untuk PSM dan Ryo Matsumuru (81’) untuk Persija.
Pertandingan antara Persija Jakarta Vs PSM Makassar di pekan pertama ini berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (3/7/2023).
Dengan hasil kedua tim harus puas berbagi poin satu dan untuk sementara berada di papan tengah klasemen sementara.
(Erfyansyah/fajar)