JIS Pakai Rumput Rekomendasi FIFA tetapi Disebut Tidak Standar, Begini Keunggulan Rumput Hybrid

  • Bagikan
Rumput hybrid yang membentang di JIS.

FAJAR.CO.ID -- Rumput hybrid yang jadi rekomendasi FIFA digunakan di lapangan Jakarta International Stadium (JIS). Namun, oleh Menteri PUPR, rumput itu justru disebutnya tidak standar.

Pernyataan itu pun kini jadi polemik yang cukup panjang. Pasalnya, JIS telah digunakan oleh Barcelona U-18 dan Atletico Madrid U-18 pada 2022 lalu. Bahkan, sejumlah youtuber dan tiktoker pernah menajajal lapangan JIS.

"Aku Pikir FIFA Yang beri Stateman, Ternyata Menteri.. Apakah Pak Menteri Utusan FIFA ???," ujar Sutan Mangara Harahap di twitter, dikutip Rabu (5/7/2023).

Seperti diketahui, rumput JIS menggunakan rumput hybrid. Pemasangan pertama kali dilakukan pada Minggu, 19 September 2021.

JIS disebut menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid dan bersanding dengan sejumlah stadion sepak bola berstandar internasional di Eropa.

Seperti Allianz Arena Stadium milik klub sepakbola Jerman Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium di Madrid, hingga Tottenham Hotspur Stadium di London.

Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA, termasuk campuran rumput sintetis dan alami hingga masalah ketebalannya.

Komposisi rumput hybrid JIS meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Perlu diketahui, untuk rumput alami asal Boyolali ini dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah berpengalaman dan khusus membuat rumput sepak bola.

Terdapat beberapa alasan JIS menggunakan rumput hybrid yaitu tidak hanya tentang tren lapangan sepak bola modern. Pertama, lapangan dengan rumput hybrid memiliki daya tahan tiga kali lipat dibandingkan rumput lapangan pada umumnya. Artinya, lapangan JIS dapat digunakan untuk rentang waktu yang lebih lama hingga 1.000 jam pertandingan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan