Pemain PSM Jadi Korban Rasisme, Suporter: Kalau Tidak Puas dengan Hasil Pertandingan Jangan Bawa Ras

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR -- Pertandingan pekan pertama kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/24 yang mempertemukan Persija Jakarta menghadapi PSM Makassar menghadirkan kejadian tak terpuji.

Prilaku tak terpuji ditunjukan salah satu fans sepakbola melalui media sosial setelah laga tersebut.

Salah satu pemilik akun pada kolom komentar unggahan PSM Makassar di instagram melakukan serangan rasial yang ditujukan ke pemain.

Dalam kolom komentar unggahan hasil pertandingan Persija Vs PSM terdapat banyak komentar yang menyerang gaya bermain skuad berjuluk Pasukan Ramang ini.

Hanya saja, satu komentar rasial di tinggalkan oleh salah satu fans sepakbola untuk para pemain PSM Makassar.

Komentar tersebut ditulis oleh akun  @ikai.1111 pada kolom komentar unggahan instagram PSM Makassar.

Akun ini menyerang bek PSM Makassar Yuran Fernandes hingga pemain asal Papua Yance Sayuri.

"Geli gue lihat si bibir moyong @erwin05gutawa, Si Monyer @yuranfernandes dan @yansayuri, mental lo mental tempe bos. Kaptennya moyong bibirnya," tulis akun @ikai.1111.

Melihat hal tersebut Ketua Suporter PSM Jabodetabek / GuePSM, Rio Verieza mengecam aksi yang dilakukan oknum suporter tersebut. 

Ia mengaku sangat menyanyangkan kejadian yang harus terjadi usai laga tersebut.

Apalagi aksi rasisme di zaman modern ini yang tentu sudah diatur di dalam undang-undang dan bisa berujung pidana masih bisa terjadi. 

“Tentunya sangat disayangkan, karena zaman sudah semakin modern, pertauran perundang-undangan juga sudah mengatur, tapi masih saja ada orang rasis seperti itu,” kata Rio Verieza saat dihubungi Fajar.co.id, Rabu (5/7/2023).

“Dan itu mereka lakukan secara sadar. Ini jadi pelajaran, dari ke waktu setiap kita lawan Persija hampir ada saja kejadian rasial seperti itu,” ungkapnya.

Rio pun berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali dikemudian khusus di sepakbola dan cabang olahraga lain. 

Ia juga berpesan untuk para suporter yang tidak puas dengan hasil pertandingan agar tidak membawa-bawa ras yang bisa berujung tindakan rasis.

“Jangan sampai pertandingan yang semestinya jadi hiburan itu menjadi ajang rasial seperti ini,” tuturnya.

“Seharusnya kalau tidak puas atas hasil pertandingan, ya jangan bawa-bawa ras,” tutupnya.

(Erfyansyah/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan