FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Aksi rasisme benar-benar masih terus terjadi di sepakbola. Bahkan hingga detik ini. Hal itu dirasakan oleh tiga pemain PSM Makassar usai laga perdana BRI Liga 1 melawan Persija Jakarta.
Tiga pemain PSM Makassar jadi korban rasis, di antaranya Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa setelah pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Senin (3/7/2023) malam.
Aksi rasi itu diketahui dilontarkan pendukung Persija Jakarta kepada tiga pemain PSM melalui media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 AM Nurdin Halid mengaku teramat menyayangkan adanya aksi rasisme tersebut.
Nurdin Halid menegaskan, dalam sepak bola rasis sangat dilarang. Terlebih, saat ini telah memasuki era modern.
"Kita sangat sayangkan adanya aksi rasisme yang terjadi di tengah upaya PSSI sedang berusaha meningkatkan kualitas kompetisi sepakbola kita," ujar Nurdin Halid, Selasa (7/6/2023).
Nurdin Halid mengingatkan, langkah PSSI sedang berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat pasca tragedi Kanjuruan
"Olehnya itu saya minta PSSI untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku rasis ini," tukasnya.
Lebih lanjut dikatakan Nurdin Halid, aksi rasis itu sangat menodai penegakan fair play yang sangat dijunjung tinggi dalam setiap kompetisi sepak bola Indonesia.
Dia kemudian menyerukan sepakbola harus dimaknai sebuah hiburan. Tidak boleh ada mainset yang berorientasi untuk kemenangan semata.
Tambahnya sembari mencontohkan, jika sepakbola dimaknai bersama sebagai hiburan, ketika ada tim kalah, para penggemar dan penonton tetap senang dan tidak marah.