Cap JIS Tak Berstandar FIFA Disebut Hanya Celotehan Politik, Pengamat Singgung Kepentingan Pemilu 2024

  • Bagikan
Ketum PSSI, Erick Thohir

FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Polemik Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun mantan Gubernur DKI Anies Baswedan diduga sarat politik. Hal itu diungkapkan Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti celotehan politik Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Celotehan politik tersebut yaitu saat Erick Thohir mengatakan jika Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA datang hari ini, maka JIS pasti akan dicoret sebagai venue Piala Dunia U-17.

"Celoteh politik sesuai strategi kubunya yang ingin melanjutkan sekaligus memperkuat kekuasaan lewat Pemilu 2024," ungkap Gigin dikutip dari Twitter pribadinya, Sabtu (8/7).

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir yakin FIFA akan langsung mencoret JIS jika datang hari ini melihat dari kondisinya, pasalnya sejumlah ketentuan stadion yang dibangun Anies itu tidak sesuai standar.

Menteri BUMN itu pun mendorong perbaikan JIS agar sesuai dengan standar, sehingga ketika diajukan bisa memenuhi standar FIFA.

"Makin banyak stadion yang standar internasional lebih bagus, ini niatnya supaya JIS bisa dipakai Piala Dunia U-17. Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman sama saya, pasti dicoret," ujar Erick.

Untuk diketahui, JIS menjadi ssalah satu opsi untuk tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17 setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) akan dipakai untuk konser Coldplay.

Namun hal ini menimbulkan polemik, karena JIS dianggap PSSI belum berstandar FIFA, dan rencana renovasi menimbulkan banyak kecurigaan lantaran dikaitkan dengan politik. (Wartaekonomi)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan