FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mengatakan, pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang menghabiskan dana sekitar Rp 4,5 triliun dianggap sangat mengecewakan. Sebab, dibangun tanpa perencanaan matang.
Hingga saat ini, JIS menjadi polemik karena pembangunannya dianggap tidak memenuhi standar FIFA. Mengingat, Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 pada November-Desember 2023. Karena itu, August Hamonangan meminta agar pembangunan JIS di era Gubernur Anies Baswedan itu harus diaudit. Bahkan dalam anggaran pembangunan stadion di Jakarta Utara itu menggunakan dana utang ketika Covid-19.
”Kelayakan JIS harus diaudit, sebaiknya terbuka atas kritik dan legowo untuk perbaikan demi kepentingan bersama para penggemar dan pencinta bola tanah air, khususnya DKI Jakarta,” kata August Hamonangan, Minggu (9/7).
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta pemerintah pusat, PSSI, dan tim infrastructure safety and security untuk tetap independen dalam melakukan pengecekan dan penilaian terhadap kelayakan Jakarta Internasional Stadium (JIS) sebagai salah satu home base penyelenggaraan Piala Dunia U-17 pada November.
”Menyerahkan pada pemerintah pada PUPR, dan tim Infrastructure Safety and Security PSSI serta pihak independen,” ucap August Hamonangan.
August Hamongan menyatakan, untuk membangun stadion JIS membutuhkan dana yang tidak sedikit itu tampaknya bermasalah. ”Hal ini terlihat dari banyak kekurangan, seperti rumput yang tidak berstandar FIFA, akses parkir yang tidak memadai, akses transportasi umum yang terbatas hingga akses bus pemain ke stadion yang kependekan,” ujar August Hamonangan.