FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus blak-blakan menggambarkan bagaimana sosok pemimpin yang sesungguhnya.
Menurut Jhon, sosok pemimpin yang sesungguhnya merupakan pemimpin yang tak peduli meskipun dirinya direndahkan.
Jhon melihat ciri-ciri yang dia sebutkan itu ada pada diri Presiden Jokowi. Tak peduli terhadap hujatan orang-orang.
"Pemimpin yang sesungguhnya tak peduli betapa pahitnya ketika direndahkan," ujar Jhon dalam keterangannya (10/7/2023).
Apalagi, orang nomor satu di Indonesia itu tetap menjenguk Cak Nun saat terbaring sakit meskipun sebelumnya pernah dihujat.
Budayawan dan cendekiawan muslim yang memiliki nama lengkap Emha Aiunun Najib atau sering dipanggil Cak Nun menjalani perawatan di RSUP dr Sardjito Yogyakarta Kamis (6/07/2023).
"Begitu Cak Nun sakit beliau bergegas ditengah kesibukannya untuk jenguk," ucap dia.
Jhon menilai, ayah Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka itu telah tuntas dengan dirinya sendiri. Untuk itu, dia mampu berdamai dengan apa yang telah berlalu.
"Ya, itulah Jokowi. Sudah selesai dengan dirinya sendiri. Semoga kita bisa meneladani sikap Jokowi," tukasnya.
Jhon kemudian berharap, Cak Nun segera sembuh dari penyakit yang dideritanya. Agar bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.
"Semoga lekas pulih Cak Nun," harapnya.
Sebelumnya, Cak Nun sempat jadi sorotan publik setelah Presiden Jokowi disebutnya Firaun. Tak hanya Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga diibaratkan oleh Muhammad Ainun Nadjib (Cak Nun) sebagai Haman.
Di Al-Quran, Haman adalah seorang wazir yakni penasihat atau menteri berkedudukan tinggi yang selalu mendukung juga penanggung jawab dari semua proyek Firaun.
Diketahui, Cak Nun mengungkapkan pernyataan tersebut saat memberikan ceramah di Kajian Maiyah.
Pernyataan Cak Nun ini pun viral di media sosial hingga menjadi bahan pergunjingan.
Di sisi lain, usai viralnya berita tersebut, Cak Nun merilis video pendek di kanal Youtubenya. Dalam video tersebut, ia mengaku di sidang habis-habisan oleh keluarganya.
(Muhsin/fajar)