Usai Pertemuan Tertutup 3 Jam di Kediaman Cak Imin, Prabowo: PKB Menentukan Cawapres

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar didampingi sejumlah pengurus partai memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (9/7/2023). Prabowo menyambangi kediaman Cak Imin,yang baru pulang dari Tanah Suci. Pertemuan selama tiga jam ini membicarakan banyak hal, terutama hal berkaitan dengan pemilu Presiden 2024. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Parpol anggota Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) makin harmonis. Capres (KKIR) Prabowo Subianto menyerahkan sepenuhnya kepada PKB terkait penentuan cawapres.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi kediaman Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Minggu, 9 Juli. Pada pertemuan itu, mereka ditemani sekjen dan petinggi partai masing-masing. Mereka melakukan pertemuan tertutup sekitar tiga jam.

Seusai pertemuan, Muhaimin mengatakan Prabowo datang untuk silaturahmi setelah dirinya pulang dari ibadah haji. Meskipun diakui, pertemuan juga tidak terlepas dari pembicaraan politik terkini. Khususnya perkembangan koalisi. "Banyak temuan-temuan lah. Tapi, apa temuannya, masih rahasia semua,’’ ujarnya.

Yang jelas, dalam pertemuan itu, Muhaimin menyuguhkan oleh-oleh khas Tanah Suci. Salah satunya, air zamzam. ’’Insya Allah seger, sehat, waras, menang,’’ kata pria asal Jombang, Jawa Timur, tersebut.

Sementara itu, Prabowo mengatakan, hubungan dengan PKB sudah terbangun lama. Karena itu, wajar pembicaraan sudah sangat terbuka. Dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan bahwa posisi PKB sangat berperan dalam menentukan bakal cawapresnya.

"Kalau mereka dukung saya sebagai capres, ya mereka yang sangat menentukan siapa cawapresnya,’’ ujar pria yang juga menteri pertahanan itu.

Saat ini, lanjut dia, proses penentuan bacawapres masih terus dikaji. Prabowo menekankan, pemilihan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Terlebih, Gerindra maupun PKB memiliki basis pendukung yang besar. ’’Kita nggak boleh gegabah dan nggak boleh sembrono,’’ terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan