FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif resmi membuka gelaran inovasi dan pertemuan khusus di subsektor energi baru terbarukan dan konservasi energi bertajuk The 11th Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023 di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (12/7/2023).
Acara yang digelar selama tiga hari (12-14 Juli 2023) ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan sektor industri mengenai manfaat dan potensi energi terbarukan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim
Dalam sambutannya, Arifin Tasrif mengatakan, agar Indonesia dapat mencapai target nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060, maka diperlukan memerlukan upaya yang ekstra dan keras melalui sejumlah langkah yang terprogram, tersusun, dan terencana dengan baik.
"Kita tahu semua dampak dari pada emisi ini menyebabkan dunia makin panas. Contohnya waktu SEA Games kemarin di Kamboja, temperaturnya itu pernah 45 derajat celcius dan kebetulan atlet indonesia saat itu ada pertandingan final, dan Alhamdulillah menang, tapi apa yang terjadi, untuk penyerahan medali atlet kita itu harus dipapah," ungkapnya.
Arifin menilai jika kenaikan suhu terus dibiarkan naik tanpa ada upaya untuk menguranginya, maka akan ada pada situasi yang tidak nyaman.
Maka dari itu, saat ini banyak negara berlomba untuk mencapai target NZE dengan menyiapkan regulasi-regulasi yang arahnya mendorong dan memaksa untuk mencapai target NZE tersebut.
“Karena, memang kalau diterapkan mekanisme perdagangan karbon, pajak karbon, maka negara yang tertinggal dalam programnya akan terbebani ongkos, ongkos produksinya, biaya-biayanya, terutama industri,” ucap Arifin
Arifin menyebutkan, bahwa Indonesia harus melakukan program transisi energi ini dengan memanfaatkan sumber-sumber energi bersih dan terbarukan yang ada di dalam negeri dengan potensinya cukup besar.
Semua sumber energi terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan jika negara bisa membangun infrastruktur yang bisa menyalurkan semua sumber energi terbarukan untuk bisa dimanfaatkan.
"Ini mimpi kita (Indonesia-red) di 2060, bisa nggak kita membangun jaringan interkoneksi antar pulau, intinya untuk bisa memanfaatkan, seluruh potensi energi yang ada di seluruh pulau, sehingga seluruh masyarakat dan seluruh industri bisa memperoleh sumber -sumber energi ini," ujarnya
"Kita juga sudah memiliki peta untuk memilih lokasi dimana adanya geothermal, dimana adanya angin, dimana adanya surya, lalu dimana adanya laut arus bawah yang dapat membangkitkan energi yang bisa kita manfaatkan," tandasnya. (Pram/Fajar)