FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Meski menanggapi gagasan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) soal BPJS gratis. Jurnalis Investigasi Dandhy Laksono menolak undangan diskusi oleh partai itu.
Penolakan tersebut disampaikan Dandhy setelah ia mendapat undang terbuka oleh Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi. Ia meminta Dandhy berdiskusi dengannya melalui space terkaot BPJS gratis.
“Mohon hadir ya, diskursus ini sehat sekali, I love it!” kata Dedek dikutip dari cuitannya di Twitter, Jumat (14/7/2023).
Namun begitu, pendiri Watchdoc itu tak langsung menerima. Ia bilang baru akan hadir setelah Pemilihan Umum (Pemilu) berakhir.
“Saya terima undangannya dan akan hadir di forumnya setelah Pemilu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pilihan itu agar diskusi kelak lebih terukur. Ia bilang jika diskusi itu dilaksanakan hanya terkesan agenda setting dan marketing politik.
“Agar lebih terukur sebagai diskusi kebijakan politik partai yang punya kursi di parlemen. Kalau sekarang masih level agenda setting dan marketing politik,” jelasnya.
“And I don't wanna be part of it,” tambahnya.
Sebelunnya, Dandhy menyebut kampanye BPJS Gratis yang dilakukan calon legislatif PSI menyndir rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ide ini sebenarnya menyindir keras rezim Jokowi yang menaikkan iuran BPJS. Bahkan di tengah pandemi,” kata Jurnalis Investigasi Dandhy Laksono, dikutip dari cuitannya di Twitter, Jumat (14/7/2023).
Terlebih kata Dandhy, gagasan BJS gratis ini terseiae di tengah pengesahan omnibus law UU Kesehatan. Yang pada orientasinya berbeda.