Jejak Perang Dunia ke II di Bumi Morotai

  • Bagikan
Morotai

FAJAR.CO.ID, MOROTAI – Dendam Jenderal Douglas MacArthur, terhadap Jepang begitu kesumat dalam menduduki Filipina.

Pasca kekalahannya di Perang Pasifik, Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat ini menyerukan slogan yang terkenal hingga kini, “Aku akan kembali”.

Ucapannya itu, terbukti dan menjadi cerita sejarah kesuksesannya dalam menaklukan tentara Jepang di Filipina. Perjuangan jenderal kelahiran 1880 ini dimulai dari pulau sunyi bernama Morotai.

Perang Pasifik di Filipina pada 1942 sempat memukul mundur pasukan Douglas MacArthur ke Australia.

Momen itu membuat MacArthur harus menyusun kembali strategi dalam upaya merebut Filipina. Sebagai rangkaian dalam menyusun strateginya, pasukan Jepang di Papua adalah yang pertama kali harus disingkirkan.

OIeh karena itu, ia harus mencari pulau sebagai batu loncatan dalam misinya ini sebelum menyerang Filipina.
Pilihannya saat itu jatuh antara Halmahera atau Morotai. Robert Ross Smith, dalam The Approach To The Philipines (2014:451) menulis, “data intelijen yang tersedia, mengindikasikan tentara Jepang di Halmahera sangat kuat dibanding Morotai. Akhirnya, MacArthur lebih memilih Morotai.

Pilihannya tepat, karena pada 1944, pasukan MacArthur berhasil menaklukan tentara Jepang di Morotai dengan mudah.

William Manchester dalam MacArthur: Sang Penakluk (1994), menuliskan, di Morotai hanya ada sekitar 500-1000 tentara Jepang.

Sedangkan pasukan MacArthur, datang dengan 61.000 personil.

“Tidak ada perlawanan, bahkan tidak ada korban jiwa,” tulis William Manchester.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan