FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih memiliki daya tarik di tengah masyarakat meski dominan berharap bersikap netral.
Berdasar hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), hanya sebagian kecil masyarakat yang mendukung calon presiden (capres) pilihan Presiden Jokowi pada Pemilu 2024. Angkanya mencapai 19.3 persen.
“Ada sekitar 19,3 persen yang akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam, Jumat (14/7).
Menurutnya, dari total 1.400 respons, 56,6 persen tidak akan mengikuti capres pilihan Presiden Jokowi, 21 persen masih bimbang dan 3.1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Yang bimbang, kata dia, bisa masuk yang akan ikut Presiden Jokowi atau justru sebaliknya.
Ahmad Khoirul Umam mengatakan kondisi ini dipengaruhi ketidakjelasan dari positioning dari Presiden Jokowi. Hal ini juga sejalan dengan data lain yang didapat Indostrategic mengenai cawe-cawe Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024.
Pasalnya, sebanyak 64,4 persen menilai Jokowi sebaiknya bersikap netral. "Mayoritas masyarakat sekitar 64,6 persen responden berharap Presiden Jokowi bisa bersikap netral," kata dia.
Sebanyak 15,5 persen responden lainnya yang mengaku sebaiknya Presiden Jokowi bersikap abu-abu dan 16,4 responden justru mendukung sebaiknya berpihak. Meski begitu, data itu tidak serta merta membuat poros perubahan di atas angin.
Pasalnya, 56,2 persen responden masih memilih capres-cawapres yang mengusung semangat keberlanjutan.
"Mayoritas responden akan memilih capres-cawapres yang mengusung tema keberlanjutan, sedangkan 43,1 persen memilih capres-cawapres yang mendukung tema perubahan," ucapnya.
Angka tersebut tidak jauh berbeda dari perolehan suara dalam Pilpres 2014 maupun Pilpres 2019. Waktu itu, Presiden Jokowi menjadi petahana meraih 55 persen dan Prabowo meraih 45 persen.
Dalam konteks narasi, peta keberlanjutan kontra peta perubahan, jika dibelah menjadi dua angkanya tidak jauh berbeda. Namun, tetap ada yang perlu diantisipasi dari 56 persen itu.
"Angka 56 persen tidak jadi angka tunggal karena gerbong keberlanjutan per hari ini terbagi menjadi dua gerbong, yaitu pendukung Prabowo dan pendukung Ganjar," paparnya.
Tokoh nasional yang identik dengan semangat perubahan, yaitu Anies Baswedan 27,7 persen, Prabowo Subianto 24,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 12 persen dan Mahfud Md 11,4 persen. Kemudian Surya Paloh 8,4 persen, Ahmad Syaikhu 2,6 persen, Sandiaga Uno 2,3 persen, Salim Segaf Al-Jufri 1,3 persen, TT/TJ 6 persen dan lainnya 3,9 persen. (jpnn/fajar)