FAJAR.CO.ID -- India meluncurkan ekslorasi bulan yang diberi nama Chandrayaan-3, Jumat (14/7). Misi tersebut dibawa roket LVM3 ke arah kutub selatan bulan. Hal itu disampaikan oleh ISRO (Indian Space Research Organisation/organisasi penelitian luar angkasa India) bahwa roket LVM3 telah meluncur dari Satish Dhawan Space Centre di Sriharikota di Negara Bagian Andra Pradesh pada Jumat sore dan setelah sekitar 16 menit kemudian mencapai orbit Bumi.
Dilansir JawaPos.com dari Reuters, roket ini telah berhasil membawa Chandrayaan-3 akan mulai berputar dan mendarat di bulan pada Agustus mendatang. Misi itu juga merupakan pendaratan pertama kalinya di bagian kutub selatan Bulan.
Prestasi inilah yang menjadikan India masuk dalam kelompok tiga negara yang berhasil mendarat di bulan bersama Amerika Serikat, Rusia (dulu Uni Soviet, Red) dan Tiongkok.
Roket tersebut meluncur pada 14.35 waktu setempat yang ditonton oleh 1.4 juta lebih di laman YouTube ISRO. Banyak dari mereka yang memberikan ucapan selamat dan membuat slogan Jai Hind, yang memiliki arti kemenangan untuk India.
Roket yang membawa Chandrayaan-3 ini lepas landas dari satish Dawan Space Center di Shrikota, India kemarin. Sedangkan Chandrayaan-2 telah berhasil meluncur pada 2019, namun, unit pendarat (lander) dan penjelajahnya (lander) hancur karena kecelakaan di dekat titik Chandarayaan-3 akan mendarat.
Chandrayaan sendiri berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta yang memiliki arti kendaraan bulan, memiliki tinggi lander 2 meter atau 6,6 kaki. Alat itu dirancang untuk menyebarkan rover di kutub selatan bulan yang akan menjalankan beberapa eksperimen selama dua minggu. Misi tersebut diperkirakan ISRO akan selesai pada 23 Agustus mendatang.
Peluncuran ini menjadi misi besar pertama India sejak pemerintahan perdana menteri Narendra Modi, dia memiliki kebijakan yang memacu pada investasi bisnis luar angkasa. Dia juga mengatakan di akun Twitter-nya bahwa misi ke bulan akan membawa harapan dan impian bangsa India.
“Saat Ibu Pertiwi India memasuki 25 tahun ke depan, dia berjanji untuk memainkan peran global terkemuka dalam skenario dunia yang sedang berkembang” ungkap Wakil Menteri Sains dan Teknologi, Jitendra Singh dalam acara perayaan peluncuran tersebut.
Sementara itu, sejak 2020 lalu, India telah membuka keran untuk pelucuran roket pribadi ke luar angkasa. Sejak saat itu, perusahaan rintisan (startups) yang bergerak di bidang ekslorasi luar angkasa telah meningkat pesat. Misalnya, akhir tahun lalu, Skyroot Aerospace, yang salah satunya didanai oleh pemerintah Singapura melalui GIC Private Limited, berhasil meluncurkan roket pertama buatan swasta. (jpc)