FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Meski telah mengalokasikan anggaran Rp2 miliar dari APBD Sulsel untuk server, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Sulsel tahun 2023 masih tetap dapat sorotan.
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan sebelumnya telah mengalokasikan anggaran Rp2 miliar untuk menangani server.
Kali ini sorotan datang dari Wakil Ketua I DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif.
Hingga saat ini sejumlah siswa lulusan SMP terancam putus sekolah di Sulsel.
Hal itu dikarenakan masih ada beberapa siswa belum menemukan sekolah setelah dinyatakan tidak lulus PPDB Sulsel tahun 2023.
Tak sedikit lulusan SMP belum menemukan SMA/SMK sederat setelah tidak lulus PPDB 2023.
Mereka kini terancam putus sekolah.
Wakil Ketua I DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif mengungkapkan, sejumlah orang tua siswa ramai-ramai mengadu soal PPDB tahun 2023.
Legislator Fraksis Nasdem itu mengungkapkan mendapat keluhan tentang pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023.
Tak sedikit siswa kini terancam putus sekolah.
Politisi berlatar aktivis Muhammadiyah itu menyoroti dan berang melihat pelaksanaan PPDB oleh Dinas Pendidikan Sulsel tahun 2023 ini.
Syahar menilai Disdik dan sejumlah kepala daerah di Sulsel tidak profesional menjalankan PPDB tahun 2023 ini.
Ia mencontohkan menerima banyak keluhan dari orang tua siswa.
Keluhan datang bukan hanya di Kota Makassar, tapi hampir berbagai daerah di Sulsel.
"Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan dalam pelaksanaan PPDB tidak profesionalisme, termasuk sejumlah para kepala sekolah di beberapa kabupaten/kota," kata Syahar kepada wartawan Jumat (14/7/2023).