Rp2 M Dihabiskan Biayai Server, PPDB Sulsel Masih Dapat Sorotan dari Pimpinan DPRD

  • Bagikan

Syahar menilai, pelaksanaan PPDB oleh Disdik dan sejumlah kepala sekolah di beberapa kabupaten/kota berjalan amburadul.

"Saya sendiri banyak menerima aduan dan curhatan dari orang tua siswa. Ini nasib masa depan anak-anak kita. Jangan sampai ada anak putus sekolah," kata Syahar.

Syahar mencontohkan, aduan yang ia terima seperti ada calon siswa seharusnya masuk zonasi tetapi tidak lulus.

Kedua, ada calon siswa yang harusnya masuk jalur prestasi tetapi tidak lulus. dengan alasan panitia harus dilakukan perbaikan.

"Salah satu penyebabnya karena sering terjadi perubahan komposisi di dinas pendidikan Sulsel," kata Syahar.

"Ini mempengaruhi pelaksanaan PPDB," kata Syahar.

Rp2 M Dianggarkan untuk Biaya Server PPDB

Dinas Pendidikan Sulsel menggelontorkan anggaran Rp2 miliar untuk menangani server PPDB tahun 2023 ini.

Anggaran Rp2 miliar ini khusus untuk penanganan server.

Anggaran tersebut sama dengan biaya yang dihabiskan pada PPDB Tahun 2022 sebelumnya.

"Seharusnya setiap tahun kita sudah semakin bagus penerimaan PPDB-nya, karena penganggaran juga sudah cukup besar," kata Syaharuddin Alrif.

Syahar menegaskan, jika bercermin pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tahun 2023 semestinya semakin tidak tertata rapi dan tidak lagi banyak keluhan.

Syahar melihat pelaksanaan PPDB 2023 menimbulkan keresahan bagi para orang tua siswa di Sulawesi Selatan.

Syahar melihat banyak muncul seperti rasa ketidakpercayaan kepada penyelenggara.

"Ada salah satu contoh media sosial yang menggelitik karena orang tua siswa mengukur secara manual dari rumahnya ke sekolah untuk mengukur jalur zonasi dan ini menjadi salah satu bukti jika penerimaan siswa baru tahun 2023 semakin amburadul," tegasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan