Akhiri Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam, PBB Sayangkan Tindakan Rusia

  • Bagikan
Foto Dokumen: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara pada konferensi pers di markas besar PBB di New York, pada 17 Mei 2023. ANTARA/Xinhua/Xie E

FAJAR.CO.ID -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (17/7) mengatakan kepada wartawan bahwa dia sangat menyayangkan keputusan oleh Rusia untuk mengakhiri penerapan prakarsa kesepakatan biji-bijian, termasuk pencabutan jaminan keamanan navigasi di bagian barat laut Laut Hitam.

"Keputusan hari ini oleh Federasi Rusia akan menyerang orang-orang yang membutuhkan di mana pun," kata dia.

Rusia menyatakan telah menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui Laut Hitam setelah invasi tahun lalu, sebuah gerakan yang dikritik Barat dan memicu kekecewaan PBB.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow tidak setuju untuk memperpanjang kesepakatan tersebut dengan pihak PBB, Turki dan Ukraina setelah berakhirnya batas waktu pada Senin karena perjanjian lainnya yang seharusnya dilakukan bersamaan untuk mengekspor biji-bijian dan pupuk dari Rusia belum dilaksanakan.

Kementerian Luar Negeri Rusia memberi tahu ketiga pihak pada hari yang sama dengan penarikan dari kesepakatan tersebut, yang ditandatangani pada Juli tahun lalu.

Kemenlu Rusia juga mengatakan keamanan kapal komersial yang melewati Laut Hitam tidak lagi mendapat jaminan keamanan mulai Selasa.

"Ini benar-benar tindakan lain yang kejam," kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar Amerika Serikat untuk PBB, mengacu pada veto Rusia pekan lalu atas rencana memperpanjang pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah barat laut Suriah tempat oposisi berkuasa.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengecam keputusan Rusia untuk menghentikan kesepakatan biji-bijian, seraya mengatakan, "keputusan ini menyakiti orang-orang termiskin dunia,"

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan