FAJAR.CO.ID -- Aparat kepolisian mengungkap fakta dua pelaku mutilasi di Sleman, Yogyakarta, merebus potongan tubuh korban R. Adapun kedua pelaku yakni Waliyin, 29 dan RD, 38.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY AKBP Tri Panungko mengatakan pelaku merebus potongan tubuh R berupa potongan tangan dan kaki. "Potongan tangan dan potongan kaki yang direbus pelaku, tujuannya merebus adalah menghilangkan jejak sidik jari," katanya kepada wartawan di Mapolda DIY, Selasa (18/7).
Sementara itu, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi menambahkan awalnya R tewas terlebih dahulu. Setelah itu baru dilakukan mutilasi terhadapnya. Namun, dia tidak merinci penyebab utama meninggalnya R.
Endriadi hanya menyebut R tewas karena aktivitas tidak wajar yang dilakukannya dengan pelaku dan tidak ada kaitannya dengan kekerasan. Dia enggan menyampaikan secara detail awal mula kematian R. "Nanti masih kami lakukan pendalaman selanjutnya akan disampaikan kembali," ucapnya.
Usai mendapati R tewas, kedua pelaku panik sehingga melakukan mutilasi untuk menghilangkan jejak. Cara membuangnya pun dilakukan secara terpisah berbeda-beda lokasinya.
Sebelumnya diketahui, potongan tubuh yang pertama kali ditemukan di Dusun Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman pada Rabu (12/7) malam. Selanjutnya, beberapa hari berselang pada Sabtu (15/7) kembali ditemukan potongan tubuh berupa kepala dan tangan di Merdikorejo, Tempel. Hingga pada akhirnya Waliyin dan RD dibekuk polisi pada Sabtu (15/7) di Bogor, Jawa Barat.
Barang bukti perabot dapur disita oleh polisi dari kos pelaku di Dusun Krapyak, Triharjo, Sleman. Alat-alat rumah tangga itu berupa ember, kompor, panci, pacul, pisau, dan tabung gas tiga kilogram.
Dari barang bukti itu terindikasi dugaan adanya korban yang dimutilasi inisial R berjenis kelamin laki-laki itu juga dimasak untuk dikonsumsi.
Kasus itu masih terus didalami pihak kepolisian. Hingga berita ini dibuat masih dalam proses pengungkapan.
Dari informasi yang dihimpun Radar Jogja (Grup FAJAR), ada yang menyebutkan pelaku mamasak daging korban. Disinyalir, pelaku memasaknya menggunakan panci karena ada barang bukti perabot tersebut.
Diduga, aksinya itu dilakukan pelaku di kos-kosan yang berada di Dusun Krapyak, Triharjo, Sleman.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi saat ditanyai dugaan dimasaknya korban mutilasi belum dapat menjawabnya secara pasti.
"Tadi kami sampaikan sementara kami melakukan pendalaman," katanya kepada wartawan, Minggu (16/7). Namun, dia memastikan, jika barang-barang perabot itu disita dari kos pelaku inisial W.
Untuk kepastian dimasak atau tidaknya nanti akan disampaikan lagi berikutnya. Hal itu karena perlu melakukan pendalaman secara intensif.
"Tetapi, yang jelas yang kami amankan (barang bukti, Red) ada hubungannya dengan tindak pidana dan peristiwa tersebut (mutilasi, Red)," tambah Endriadi seperti dikutip Radar Jogja (FAJAR Group), Selasa (18/7).
Sementara itu, pelaku yang memutilasi R sudah dibekuk polisi di Bogor, Jawa Barat. Endriadi menyebut dua pelaku berinisial W warga Magelang dan RD warga DKI Jakarta. Pelaku berada di luar kota merupakan sebagai upaya untuk melarikan diri atas perbuatannya.
"Pelaku diamankan di Bogor, Jawa Barat. Masih dilakukan pendalaman (motifnya, Red), kami fokus ke pengungkapan," ujarnya.
Endriadi mengungkapkan, kedua pelaku dapat ditangkap usai melakukan serangkaian penyelidikan. Identitas korban yang dimutilasi sudah diketahui yakni berjenis kelamin laki-laki inisial R.
"Yang bersangkutan adalah mahasiswa di perguruan tinggi swasta di DIY," ucapnya.
Sebelumnya diketahui, potongan tubuh yang pertama kali ditemukan di Dusun Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman pada Rabu (12/7) malam. Selanjutnya, beberapa hari berselang, pada Sabtu (15/7) kembali ditemukan potongan tubuh berupa kepala dan tangan di Merdikorejo, Tempel.
Dari pengungkapan kepolisian potongan tubuh yang ditemui di dua lokasi berbeda memiliki keterkaitan dalam satu korban yang sama inisial R berjenis kelamin pria. (fajar/radarjogja)